Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Berita

Dinamika Elektabilitas Capres versi SMRC: PS Konsisten, GP Rebound, AB Stagnan

133
×

Dinamika Elektabilitas Capres versi SMRC: PS Konsisten, GP Rebound, AB Stagnan

Sebarkan artikel ini

Elektabilitas masih dinamis, sewaktu-waktu dapat berubah

WartaPress, Demokrasi – Pemetaan terbaru bakal calon presiden masih berporos pada tiga figur utama yaitu: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Lembaga riset yang dipimpin Prof. Saiful Mujani mengungkap perkembangan terbaru peluang para calon.

Menurutnya, terjadi tren kenaikan suara Prabowo yang cukup konsisten, sementara Ganjar yang sempat menurun kini menanjak lagi. Saat yang sama Anies belum mengalami lonjakan elektabilitas. Namun Anies tetap menjadi salah satu kandidat potensial.

Hal ini diulas dalam hasil survey yang dipaparkan Profesor Saiful Mujani di halaman media sosialnya maupun di kanal YTube SMRC TV (11/5).

“Pertarungan antar tiga capres terkuat: Anies, Ganjar, dan Prabowo makin menarik dilihat lebih dalam.” Tulisnya.

Baca Juga:  Ketum DPP PAN Kunjungi Markas PDIP, Disambut Langsung Megawati dan Ganjar

Lanjutnya, terlihat dalam berbagai survei, elektabilitas Prabowo cenderung menguat sejak Desember 2022, terutama sejak dia sering tampil bersama Jokowi dalam berbagai kesempatan.

Pertarungan kemudian makin ketat di Maret ke April, ketika Ganjar dan PDIP menghadapi hujatan netijen terkait kegagalan Piala Dunia U20.

Seperti diketahui, Ganjar terdampak efek kekecewaan akibat kegagalan Piala Dunia U20, lanjutnya. Elektabilitasnya sempat turun, sebelum kembali rebound. Belakangan ini elektabilitas Ganjar kembali naik. Banyak yang meyakini hal itu sebagai efek dari diumumkannya dukungan PDIP.

Hal yang perlu dikaji lagi, Anies Baswedan tidak ikut komen terkait Piala Dunia U20. Kenapa elektabilitasnya cenderung menurun? Pertanyaan ini masih menjadi kajian menarik dalam studi politik terkini. Apakah timses AB saat itu tidak mahir (atau memang tidak mau) memainkan opini pada saat publik sedang heboh membahas masalah tersebut?

Baca Juga:  Dianus Umbu Sunga: Memimpin dengan Keberanian dan Ketulusan

Bahwa sejak Desember 2022 sampai April 2023, katanya, terjadi perubahan pola kecenderungan pilihan presiden. Pada Desember 2022, dukungan pada Ganjar 36,1 persen, turun menjadi 33,2 persen di awal April 2023. Anies mengalami penurunan dari 27 persen menjadi 24,2 persen di periode yang sama. Anies dan Ganjar masing-masing mengalami penurunan sekitar 3 persen, tulis Mujani.

Sebaliknya Prabowo mengalami kenaikan suara dari 25 persen menjadi 31,5 persen. Kenaikannya sekitar 6 persen. Terlihat kenaikan Prabowo mengambil suara Ganjar maupun Anies.

“Di desa terjadi pertarungan yang cukup sengit antara Anies dengan Prabowo. Dan nampaknya yang menang untuk sementara ini adalah Prabowo. Sementara Ganjar tidak ikut bertarung di wilayah ini. Suaranya relatif stabil,” jelas Saiful.

Baca Juga:  Hizbullah-Israel Saling Serang, AS Tambah Pasukan ke Timur Tengah

Sebaliknya di perkotaan, lanjut Saiful, terlihat pertarungan antara Ganjar dengan Prabowo. Dari periode Desember 2022 ke April 2023, Prabowo naik dari 21 ke 29 persen. Sementara Ganjar mengalami penurunan dari 39 ke 34 persen. Anies juga sedikit menurun tapi tidak terlalu signifikan, dari 29 ke 26 persen.

Terhadap fenomena ini, Professor Saiful Mujani melakukan studi untuk melihat segmen pemilih yang berubah dalam sejak Desember 2022 sampai awal April 2023. Hasil kajiannya diumumkan melalui kanal Youtube SMRC TV. (Smrc/ed-wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *