Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Internasional

Dua Kapal Asing Dirudal Houthi, AS-Inggris Balas Bombardir Sanaa

67
×

Dua Kapal Asing Dirudal Houthi, AS-Inggris Balas Bombardir Sanaa

Sebarkan artikel ini

WP, (Foto/Aljazeera-AP) – Konflik antara penguasa Yaman Utara, kelompok bersenjata Houthi dengan koalisi negara Barat pro Israel masih panas. Dilaporkan kantor berita Al Jazeera, barusaja terjadi serangan di Yaman oleh pasukan gabungan.

Dilaporkan, militer Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan enam serangan udara terhadap sasaran di Yaman, sebuah stasiun televisi yang dikelola Houthi melaporkan, ketika kelompok Yaman menargetkan jalur pelayaran di Laut Merah.

Empat serangan terjadi di bandara Hodeidah, kota pelabuhan utama di Laut Merah, dan pelabuhan Salif di utaranya, kata Al Masirah TV. Dua serangan udara juga melanda wilayah Al-Thawra di utara ibu kota Yaman, Sanaa, menurut berita tersebut. Belum ada laporan mengenai korban jiwa, dan pihak militer AS dan Inggris belum mengkonfirmasi serangan tersebut.

Baca Juga:  Kepanikan bank mereda di Wall Street. Selanjutnya: Kepanikan Fed

Pada hari Jumat kemarin, tentara Houthi mengatakan dalam pernyataan pembalasan bahwa UAV angkatan laut mereka, dan kekuatan rudal Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan dua operasi gabungan di Laut Merah terhadap dua kapal milik perusahaan yang melanggar keputusan untuk melarang masuk ke wilayah tersebut. Kapal-kapal yang menjadi sasaran Houthi merupakan kapal yang memiliki hubungan dengan Israel dan negara pendukungnya.

Baca Juga:  Komando AL Iran Tahan Kapal Tanker Tujuan Amerika Serikat

Kelompok Yaman garis keras ini menambahkan bahwa mereka akan melanjutkan operasi militer Laut Merah untuk menghancurkan setiap kapal pelanggar yang melintas, sampai agresi di Gaza berhenti.

Kelompok Houthi, yang menguasai Kota Sanaa dan menampilkan diri mereka sebagai angkatan bersenjata resmi Yaman, telah menyerang jalur pelayaran di Laut Merah dan menembakkan rudal dan drone ke sasaran Israel selama berbulan-bulan untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina di Gaza.

Baca Juga:  Garda Revolusi Iran Sita Kapal Berbendera Portugis di Selat Hormuz

Sejak tahun 2014, kelompok Houthi telah melawan setiap kekuatan yang setia kepada rezim Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung oleh Arab Saudi, namun kurang legitimate di mata rakyat Yaman utara yang umumnya menganggap Houthi sebagai pemerintahan Yaman yang sah. (Red2/la). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *