Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
HiburanJelajah

Gadis Ini Beberkan Fenomena “Nikah Siri” di Jepang

712
×

Gadis Ini Beberkan Fenomena “Nikah Siri” di Jepang

Sebarkan artikel ini

1 dari 6 Cewek Jepang Tidak Menikah

WartaPress – Budaya Jepang modern, salah satu yang paling unik di Asia, yang sering dibahas orang. Kali ini tentang fenomena anak muda Jepang yang semakin enggan untuk menikah secara formal. Kabarnya, 1 dari 4 cowok Jepang tidak menikah (resmi).

Ayu Sakamoto, gadis asal Yokohama Jepang yang mahir bahasa Indonesia dan pernah kuliah di UGM, banyak menceritakan melalui blognya KepoJepangCom, seputar budaya dan adat istiadat masyarakat Jepang tempo dulu dan kini.

“Rata-rata usia menikah orang Jepang semakin meningkat setelah perang dunia ke-2. Sekitar 50 tahun yang lalu, atau pada tahun 1970, rata-rata usia menikah untuk pria adalah 26.9 tahun, wanita 24.2 tahun,” Tulis Ayu, cewek Jepang yang sudah pernah keliling Indonesia ini.

Baca Juga:  Anya Geraldine Tampil Kece Dilomba Voli Pantai Media Clash 2.0

Katanya lagi, sepuluh tahun setelahnya naik menjadi 27.8 tahun untuk pria dan 25.2 tahun untuk wanita. Sekitar 25 tahun lalu, tepatnya 1995 rata-rata ini mengalami perubahan lagi di mana pria menjadi 28.5 tahun dan wanita 26.3 tahun. Kenaikan terus berlanjut di tahun 2015, di mana pria menjadi 29.8 tahun dan wanita 28.9 tahun.

“Hasil survei terakhir di tahun 2019, rata-rata usia menikah semakin meningkat, di mana akhirnya pria Jepang melampaui usia 30 tahun, yaitu 31.1 tahun dan 29.4 tahun untuk wanita.” Lanjutnya.

Peningkatan rata-rata usia menikah orang Jepang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, masalah keuangan atau ekonomi, perubahan pandangan dan pemikiran, kemajuan sosial kaum wanita dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Aleksiah dari Adelaide Menghibur Dirinya di Masa Lalu Lewat Single 24

Belakangan ini orang Jepang dikabarkan semakin malas menikah, apakah benar begitu?

“Pada tahun 2015, persentase untuk pria menjadi 23.4% dan wanita 14.1%. Jepang menjadi negara di mana 1 dari 4 orang pria dan 1 dari 6 orang wanita tidak menikah. Setelah ini pun, persentase ini dipastikan akan terus meningkat,” cerita Ayu masih melalui blognya.

Kabarnya di Jepang banyak muda mudi yang menikah tak resmi (tak tercatat di arsip negara) alias “nikah sirri”?

“Ada pasangan yang memilih menikah tetapi pernikahannya tidak dianggap secara hukum (nikah siri). Pernikahan seperti ini sama seperti umumnya, tinggal bersama suami, bersama-sama membangun keluarga, kadang-kadang sampai memiliki anak juga, tetapi tidak mendaftarkan pernikahannya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Baby Zu Persembahkan Lagu Orisinil “Tidurlah Anakku” untuk Semua Ibu di Indonesia

Lalu bagaimana cara orang Jepang yang tampaknya sangat sibuk dan gilakerja bisa menemukan jodohnya? Ternyata ada istilah konkatsu.

“Konkatsu”, katanya, adalah kegiatan di mana orang yang memiliki keinginan untuk menikah bisa mencari pasangan menikah, sekarang hal ini sudah umum di Jepang. Orang yang tidak sempat bertemu pasangan di sekolah maupun di kantor, mereka akan mendaftarkan diri ke biro konsultasi pernikahan atau aplikasi perjodohan.

“Selain itu, untuk mencari pasangan yang tepat mereka juga berusaha mengikuti acara perjodohan yang diadakan kantor atau pemerintahan setempat,” lanjut Ayu Sakamoto. (as-kj/ed-wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *