Warta Press, Kriminal – Kasus penganiayaan remaja yang dilakukan sejumlah pria, yang salah satunya diduga anak seorang pejabat eselon III Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan, sedang ramai dibahas di media sosial.
“Jeblosin anaknya ke penjara, kita kawal ini kasus kekerasan direncanakan. Kalau bapaknya ikut-ikutan kita perkarakan sekalian,” tulis akun Twitter centang biru, @ulinyusron yang memiliki lebih dari 138 ribu followers.
Tak lama, polisi akhirnya menangkap seorang lelaki bernama Mario Dandy Satriyo yang diduga anak dari salah satu pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan. Dandy sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pria muda itu, bersama rekan-rekannya, diduga telah melalukan penganiayaan terhadap seorang pria bernama David di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. “Sudah (Dandy sudah ditangkap),” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi Viva, Rabu (22/02/2023).
Diciduknya Mario Dandy, diketahui untuk proses penyelidikan kasus penganiayaan selaku pihak yang saat ini masih berstatus terlapor. Sebagaimana laporan LP/B/095/11/2023/SPKT/POLSEK PESANGGRAHAN/POLRES METRO JAKSEL/ POLDA METRO JAYA.
“Keluarga pelaku semalam datang minta maaf, saya maafkan. Saya hanya meniru anak saya yang sangat pemaaf. Dan mohon maaf juga, proses hukum sudah bergulir. Kita punya tanggung jawab masing2, mohon doanya sampai saat ini david belum siuman,” tulis akun centang biru twitter, @seeksixsuck yang diduga orang tua dari korban. Menurut informasi, ayah dari korban ini merupakan pengurus Pusat GP Ansor.
“Sedih sekali, David, anak teman saya Jo @seeksixsuck yg lulusan Pesantren Inggris Assalam Bogor dianiaya sampai koma, sdah tdk sadar 2 hari. Ini David anak baik, itu lg ngajari adik2nya ngaji di Assalam. Pelakunya sdah ditahan tp keluarganya yg katanya berduit coba2 intervesi,” tulis tokoh medsos @GunRomli atau Muhammad Guntur Romli. Komen Gun Romli disahut oleh netizen yang rata-rata sepakat mendesak aparat menangkap dan mengadili seluruh pelaku.
Kasus ini masih viral di media sosial dan netizen ramai-ramai mentag akun penegak hukum, mendesak aparat agar pelaku ditangkap dan diadili. Netizen juga membongkar dan menghujat gaya hidup mewah yang dipertontonkan pelaku di akun media sosialnya. Bahkan, warganet mendesak lembaga penegak hukum mengembangkan kasus ini ke hal yang berpotensi adanya dugaan korupsi dan ketidaktaatan pajak. **