WP, Asia Barat – Dilaporkan The Associated Press (AP), Perdana Menteri Qatar pada Selasa mengatakan bahwa reaksi Hamas terhadap rencana terbaru gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera “secara umum positif” ketika ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang merupakan melakukan kunjungan terakhirnya ke Timur Tengah.
Masih menurut lansiran portal global tersebut, Qatar, yang telah lama menjadi penengah dengan Hamas, telah bekerja sama dengan AS dan Mesir untuk menengahi gencatan senjata yang akan melibatkan penghentian pertempuran dan pembebasan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan oleh Hamas setelah bentrokan pada 7 Oktober. serangan perbatasan yang memicu perang hampir empat bulan lalu.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani tidak memberikan rincian apa pun mengenai tanggapan Hamas namun mengatakan kelompok itu mempunyai “komentar.” Blinken membenarkan bahwa para pejabat telah menerima tanggapan Hamas dan mengatakan dia akan memberi pengarahan kepada para pemimpin Israel ketika dia mengunjungi negara itu pada hari Rabu.
Meski demikian, perang di Gaza masih terus berlangsung antara militer Israel dengan Hamas. Israel masih membombardir Gaza melalui udara dan serangan darat, saat yang sama Hamas membalas menghancurkan mesin perang musuhnya, termasuk membunuh tentara Israel.
Sehingga Mesir telah memperingatkan bahwa penempatan pasukan Israel di sepanjang perbatasan akan mengancam perjanjian perdamaian yang ditandatangani kedua negara lebih dari empat dekade lalu. Mesir khawatir perluasan pertempuran ke wilayah Rafah dapat mendorong warga sipil Palestina yang ketakutan melintasi perbatasan, sebuah skenario yang menurut Mesir ingin dicegah.
Blinken, yang bertemu dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi di Kairo, berulang kali mengatakan bahwa warga Palestina tidak boleh dipaksa keluar dari Gaza.
Mesir dan Qatar telah berusaha memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas yang akan mengarah pada pembebasan lebih banyak sandera sebagai imbalan atas jeda beberapa minggu dalam operasi militer Israel. Garis besar kesepakatan tersebut telah disusun oleh kepala intelijen dari AS, Mesir, Qatar dan Israel akhir bulan lalu dan telah disampaikan kepada Hamas, yang belum memberikan tanggapan secara resmi.
Seperti dalam empat perjalanan sebelumnya ke Timur Tengah sejak perang Gaza dimulai, tujuan utama Blinken lainnya adalah mencegah penyebaran konflik, sebuah tugas yang menjadi lebih sulit dengan meningkatnya serangan oleh milisi yang didukung Iran di wilayah tersebut dan semakin parahnya militer AS. tanggapan di Irak, Suriah, Yaman dan Laut Merah yang meningkat sejak minggu lalu. (Ap/la/wp). **