Oleh: Muhammad Jaisyu Arham (Mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Depok, Jawa Barat)
Pemasaran syariah adalah proses identifikasi dan penerapan strategi yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai kemakmuran bagi pemangku kepentingan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, yang digerakkan oleh pedoman yang diberikan oleh Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Pemasaran yang menerapkan sistem Islam dan pandangan dunianya adalah satu-satunya cara tidak hanya untuk memastikan sintesis yang seimbang dari dimensi material dan spiritual dari kebutuhan hidup yang memuaskan orang sesuai dengan petunjuk yang sesuai dari hukum Islam (syariah), tetapi juga untuk memaksimalkan kemakmuran. di dunia dan di akhirat serta membangun hubungan antar pemangku kepentingan melalui keadilan sosial ekonomi di segala bidang kehidupan manusia.
Pemasaran Syariah memiliki hubungan positif terhadap Kepuasan Pelanggan
Untuk menjadi besar dan berkelanjutan, perusahaan yang menerapkan pemasaran syariah perlu mempertimbangkan layanan yang ditawarkan untuk menjaga kepuasan pelanggan, yang pengirimannya kepada pelanggan menjadi cukup penting, karena hal ini menjadi titik kontak yang memungkinkan seorang pelanggan merasakan kepuasan atau ketidakpuasan secara langsung atas pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan. Variabel pemasaran syariah yang terdiri dari teistik, etis, realistis, dan humanistik memiliki hubungan positif terhadap kepuasan pelanggan.
Pemasaran Syariah memiliki hubungan positif terhadap Kepercayaan Pelanggan
Menurut ajaran syariah, perusahaan, pengusaha, dan pemasar yang bekerja tanpa menghargai nilai-nilai kejujuran, baik secara individu maupun kolektif, pada akhirnya akan menghadapi titik di mana kepercayaan hilang dan hubungan akan berantakan. Karakteristik pemasaran syariah yang terdiri dari teistik, etis, realistis, dan humanistik berpengaruh positif terhadap kepuasan dan kepercayaan, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara indikator humanistik terhadap kepercayaan pelanggan.
Minimnya salah satu bagian tersebut menjadi suatu hal yang memerlukan penelitian lebih lanjut apakah indikator humanistik pemasaran syariah masih dapat digunakan untuk mengkaji pemasaran syariah dalam kaitannya dengan kepercayaan pelanggan. Indikator humanistik dalam pemasaran syariah lebih menekankan pada fitrah manusia, yang memungkinkan peningkatan derajat umat secara seimbang menurut syariat untuk memperoleh dan meningkatkan kepercayaan dari pelanggan.
Pemasaran Syariah memiliki hubungan positif terhadap Loyalitas Pelanggan
Segala strategi dan taktik pemasaran syariah yang telah direncanakan akan berjalan optimal jika dibarengi dengan peningkatan nilai produk atau jasa; peningkatan nilai ini merupakan salah satu hal yang akan membuat pelanggan menjadi loyal. Selanjutnya, penerapan pemasaran syariah dapat mencakup penambahan konten dan konteks produk, positioning yang kuat, dan pengembangan infrastruktur, agar pelanggan lebih tertarik, loyal, dan puas.
Variabel pemasaran syariah yang terdiri dari teistik, etis, realistis, dan humanistik memiliki hubungan positif terhadap loyalitas pelanggan. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang positif, namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan penelitian di lokasi yang berbeda dengan subjek yang berbeda akan menghasilkan hal positif yang sama dan pengaruh yang signifikan. **