Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Release

Korda Begawan Provinsi Banten Jernihkan Perihal Dukungan Ulama Kharismatik untuk BG

282
×

Korda Begawan Provinsi Banten Jernihkan Perihal Dukungan Ulama Kharismatik untuk BG

Sebarkan artikel ini

WartaPressCom, Warta Demokrasi – Kesalahpahaman terkait momen silaturrahmi dengan tokoh kharismatik, KH. Muhtadi bin Abuya Dimyati al-Bantani, dijernihkan oleh Koordinator Daerah Begawan Provinsi Banten, melalui rilisnya pada media ini pada Sabtu (13/5/2023), berikut ini:

*Rilis Media Begawan Korda Banten*
Menyikapi pernyataan Saudara Ahmad Baidhlowi alias Dodo yang tersebar di beberapa media online terkait klarifikasi silaturrahmi dan do’a restu kepada salah satu Ulama Kharismatik Banten, yakni Abuya KH. Muhtadi bin Abuya Dimyati al-Bantani yang dilakukan oleh teman-teman dari KORNAS RELAWAN BEGAWAN dengan menuntut untuk meminta maaf kepada keluarga besar Abuya KH. Muhtadi bin Abuya Dimyati al-Bantani merupakan sesuatu yang dibuat-buat. Karena berkunjung melakukan silaturrhami dan minta dido’akan oleh Ulama, bagi saya sebagai masyarakat Banten merupakan tradisi yang sudah mandarah – daging yang dilakukan oleh masyarakatnya.

Orang Banten biasa menyebutnya dengan Ngalab Berkah (Tabarrukan) yang merupakan rangkaian dari Tawasulan. Sedari dulu hal tersebut sudah menjadi kultur-budaya masyarakat Banten yang religius, maka hal itu sesuatu yang baik sebagai rasa hormat (Takdzim) terhadap para Aulia atau Alim-Ulama. Oleh karena itu, apakah hal tersebut merupakan tindakan yang buruk, sehingga Kami harus meminta maaf?

Baca Juga:  Ketua KNPI Kabupaten Boven Digoel Kritisi Pelantikan Pejabat Eselon Pemkab Boven Digoel

Dari pemberitaan baik media elektronik maupun online dari kunjungan relawan BEGAWAN, mestinya saudara Dodo bisa mencermati (Tabayyun). Karena tim BEGAWAN sendiri jelasnya sedari awal sudah memperhitungkan berbagai aspek dari rangkaian kegiatan tersebut, yakni untuk melakukan silaturrahmi dan minta dido’akan dengan restunya/keikhlasannya Abuya KH. Muhtadi bagi Bapak Prof. Dr. Budi Gunawan., SH. M.Si untuk menjadi Cawapres menemani Bapak Ganjar Pranowo di tahun 2024, sebagaimana laiknya tamu-tamu yang berkunjung ke Abuya atau seperti tokoh-tokoh yang biasa bersilaturrahmi ke Beliau.

Begitupun selain mencermati pemberitaan kunjungn relawan BEGAWAN, juga mestinya saudra Dodo melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada tim relawan, sebelum kemudian mengeluarkan pernyataannya yang menyalahkan kunjungan silaturrahmi dan do’a restu bagi Prof. Budi Gunawan., SH. M.SI yang dilakukan tim relawan BEGAWAN tersebut, ini tidak ada sama sekali. Kebetulan prosesi kunjungan silaturrahmi dan meminta dido’akan dengan restu/keikhlasnya tersebut direkam secara lengkap baik dalam bentuk gambar foto maupun video yang bisa dijadikan acuan sebagai data dan fakta sebagai dokumentasi rangkaian yang bisa dipertanggungjawabkan bagi kami. Sehingga kemudian, kejadian itu tidak menjadi opini publik yang bersifat psuedo belaka bagi kami.

Baca Juga:  Serahkan Estafet Kepemimpinan, Sandiaga Uno: Optimis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terus Berkembang

Dari beberapa point peryataan tersebut kami tim relawan BEGAWAN merasa disudutkan dengan pernyataannya, jika mencatut nama besar Abuya KH. Muhtadi bin Abuya Dimyati. Sedangkan kita Tim relawan BEGAWAN sendiri bersama-sama dalam waktu dan tempat yang sama bersama Abuya KH. Muhtadi saat itu. Lantas apanya yang mencatut?

Begitu juga kita sudah dianggap melakukan pencemaran nama baik/fitnah bagi keluarga besar Abuya KH. Muhtadi (Bani Jasir). Bukankah sangat jelas dan terang-benderang, jika Abuya KH. Muhtadi memegang foto Prof. Dr. Budi Gunawan., SH. M.Si sebagai bukti nyatanya yang tentu sebelumnya kita meminta ijin terlebih dahulu kepada Beliau. Oleh karena itu, apa dasarnya jika kami memfitnah?

Baca Juga:  Rasa Indonesia: Hotel Tugu Malang Persembahkan Tugu Dining: A Feast of Indonesian Heritage untuk Ramadan

Jika pun kami relawan BEGAWAN dianggap “kurang beradab” dengan argumentasinya mempolitisir situasi dan kondisi. Bahasa politis seperti itu bagi kami sulit sekali pembuktiannya, yang tentu berbeda dengan bahasa hukum yang saklek.  Oleh karena itu, kami beranggapan jika ini permainan timnya saudara Dodo agar terkesan menyeimbangkan stratifikasi status Abuya KH. Muhtadi yang sudah jelas mendo’akan Prof. Dr. Budi Gunawan, SH. M.Si agar terlihat “netral”. Atau mungkin memang benar-benar pribadi saudara Dodo yang merasa kurang berkenan?

Saya berharap, mudah-mudahan Saudara Ahmad Dodo Baidhlowi alias Dodo ini hanya sekedar melihat dari sisi pandang lain terkait pemberitaan yang ada dalam menyikapi kunjungan KORNAS relawan BEGAWAN. Sehingga insya Allah, Kami dari BEGAWAN sangat terbuka jika sekiranya hal tersebut bisa dibicarakan dengan cara yang arif dan bijaksana. (*).

Wassalam,
Hormat kami,
Januari Yudie (Koordinator Daerah Begawan Provinsi Banten)
HP. +62 858-9400-6631

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *