WartaPress, Malaysia – Pertemuan antara kedua pemimpin negara tetangga, Presiden Joko Widodo dengan PM Dato Seri Anwar Ibrahim dinilai sebagai momentum penting menegaskan kedaulatan maritim Indonesia, khususnya menyangkut batas teritorial laut.
“Indonesia adalah negara maritim terbesar dunia. Salah satu poin pembicaraan kedua negara, terkait batas maritim, sangat tepat karena Selat Malaka dan Laut Sulawesi merupakan poros maritim penting Nusantara,” kata peneliti Litbang Warta Press Network, Afrianus Adven Kadha, S.Sos., M. AP, pada Jumat (9/6).
Menurutnya, kedua kawasan tersebut selain dekat dengan negara tetangga, juga merupakan jalur laut yang amat produktif sebagai rute niaga sejak era-era lampau hingga kini. Dan sebagai negara maritim sudah semestinya NKRI mengutamakan penyelesaian semua status batas laut negara dan selanjutnya adalah menjaga dan memanfaatkannya untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Pada Kamis, Presiden mengatakan, “Pertemuan saya dengan Yang Mulia Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia, hari ini membahas sejumlah kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang. Salah satunya, terkait proses negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan yang berhasil diselesaikan setelah hampir 18 tahun. Alhamdulillah.”
Jokowi berharap proses negosiasi perbatasan lainnya dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk perbatasan di Sebatik dan Sinapad–Sesai.
“Selain itu, saya menyambut baik penyelesaian sejumlah MoU antara kedua negara, di antaranya terkait perjanjian lintas batas, perjanjian perdagangan perbatasan, sertifikasi halal, dan kerja sama promosi investasi.” Kata Jokowi lagi, sebagaimana yang ditulis diakunnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan PM Anwar juga membahas antara lain perlindungan pekerja migran Indonesia, serta memperkuat kolaborasi melawan diskriminasi kelapa sawit dan komoditas lainnya yang dihasilkan Indonesia dan Malaysia oleh negara lain.
Pada Jumat pagi, Jokowi dan Ibu Negara bertandang ke Istana Negara Malaysia di akhir lawatan dua hari di Kuala Lumpur, kemarin. Rombongan Presiden diterima Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah dan Permaisuri Azizah Aminah Maimunah Iskandariah.
“Seusai pertemuan sekitar satu jam, kami pamit dan menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur untuk kembali ke Tanah Air.” Jelas Presiden. (Red1/lam/wp). **