Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Narasi

Makota Darurat Banjir, Sam HC Berikan Solusi Komprehensif

139
×

Makota Darurat Banjir, Sam HC Berikan Solusi Komprehensif

Sebarkan artikel ini

Mulai dari peningkatan drainase, perluasan sumur resapan hingga partisipasi publik dalam program penanggulangan banjir berkelanjutan

WP, Kota Malang – Intensitas hujan lebat semakin sering di Malang Raya belakangan ini menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Malang. Luapan air tidak hanya di kali, tapi juga jalan raya, saluran kampung, fasilitas umum hingga halaman rumah penduduk.

Fenomena banjir dalam kota yang tak kunjung menemukan jalan keluar ini mendapat perhatian dari Heri Cahyono (Sam HC), tokoh asli Malang yang sudah cukup lama “blusukan” di lorong-lorong kampung dalam program sosial kemasyarakatan yang sudah lama digagasnya untuk Malang Raya.

“Saluran air seperti drainase, masih jauh dari cukup,” kata Sam HC, sebagaimana dikutip media ini dari pernyataannya di akun @hericahyono.official. Sebab begitu hujan datang bisa langsung banjir. Karena daya tampung saluran tidak lagi mampu menampung volume air hujan untuk dialirkan ke saluran utama hingga ke sungai.

Baca Juga:  Prinsip Halalan Thoyyiban: Kunci Mencapai Hidup Sehat dalam Perspektif Fiqih Prioritas
Heri Cahyono (Sam HC) aktif menyampaikan ide/gagasan untuk kemajuan Malang Raya / tkt

Selain itu, lanjut tokoh wirausaha muda yang didukung arus bawah untuk maju dalam bursa pilkada Kota Malang 2024 mendatang ini, kondisi sumur resapan yang tidak merata dan belum memadai. Sehingga seluruh luberan air hujan yang tidak mampu disalurkan melalui drainase yang kelebihan kapasitas menjadi banjir sekejap.

Sam Heri Cahyono menyarankan kepada pemangku kebijakan agar peningkatan drainase harus segera dilakukan. Bahwa seluruh data dan peta jalur drainase dibuka, dikaji dan dirancang agar kualitas dan kuantitasnya meningkat. Dari data tersebut akan ketahuan mana saluran yang buntu, jalur yang mengalami penyempitan dan mana yang tidak berfungsi maksimal. Selain itu, pentingnya membuat peta banjir berdasarkan data faktual banjir yang terjadi setiap tahunnya. Dari peta inilah pemda dapat melakukan langkah antisipatif, taktis dan masuk dalam program.

Baca Juga:  Memaknai Polusi Budaya

Langkah berikutnya, memperbanyak sumur resapan secara merata di 57 kelurahan Kota Malang. Mulai dari pemukiman penduduk, pasar, kantor pemerintahan, lembaga pendidikan, kawasan niaga hingga perumahan, perlu dibuatkan resapan. Resapan air hujan, lanjutnya, selain mengurangi potensi banjir juga melembabkan permukaan tanah.

Kunci keberhasilan Kota Malang (dan Malang Raya) bebas banjir menurut HC adalah: gotong royong semua pihak, dan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi banjir secara total berdasarkan analisis data intensitas dan potensi banjir seluruh kawasan dan kapasitas drainase. Pemda tidak sekedar mengeluarkan kebijakan formalitas dan penyerapan anggaran, tapi menyeluruh dan terprogram secara detail, faktual dan holistik.

Baca Juga:  Pakar AI Dunia Ungkap Era "ManusiaBaru" Akan Segera Tiba

“Saran saya pribadi, bahwa kita harus melibatkan masyarakat,” katanya lagi. Karena sesungguhnya masyarakat sangat paham kondisi lingkungannya masing-masing. Masyarakat kita juga masih antusias dengan budaya gotong royong untuk kepentingan kolektif.

Jika dirangkum, beberapa poin yang paparkan Sam HC adalah, peningkatan (kualitas dan kuantitas) saluran/drainase; sumur resapan yang merata; kebijakan daerah (yang langsung menyentuk akar masalah banjir) dan partisipasi publik (gotong royong, sinergi-kolaborasi antar semua elemen masyarakat).

“Untuk warga Malang semuanya, mohon bisa berhati-hati, jaga kesehatan dan jaga juga keselamatan,” pungkas Sam HC. (Red2/aak/wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *