WartaPressCom, (Warta Global/AP) – Aktivis muda pejuang HAM yang juga Peraih Nobel Malala Yousafzai sedang mengerjakan sebuah memoar baru. Buku terbaru ini sedang digarap oleh aktivis muda asal Pakistan yang dikenal karena advokasinya untuk pendidikan bagi anak perempuan dan karena bertahan dari upaya pembunuhan oleh Taliban ketika dia masih remaja.
Diberitakan portal internasional, The Associated Press, bahwa Atria Books, sebuah cetakan dari Simon & Schuster, mengumumkan memoar itu pada hari Senin. Saat ini belum diberi judul dan tidak memiliki tanggal rilis yang dijadwalkan.
Karya-karya Yousafzai sebelumnya termasuk “I Am Malala: The Story of the Girl Who Stand Up for Education and Was Shot by the Taliban” yang terjual jutaan, yang diterbitkan pada 2013, setahun sebelum dia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada usia 17 tahun.
Sejak lulus dari Universitas Oxford dan menikah dengan Asser Malik, seorang manajer Dewan Kriket Pakistan. Perusahaan produksinya, Extracurricular, memiliki kesepakatan dengan Apple TV+ untuk berbagai proyek film dan televisi.
“Beberapa tahun terakhir dalam hidup saya ditandai dengan transformasi yang luar biasa, dan semua kesedihan dan kegembiraan yang menyertai pertumbuhan,” kata Yousafzai, 25 tahun, dalam pernyataan yang dirilis oleh Atria. “Ini adalah buku saya yang paling pribadi dan saya berharap pembaca akan menemukan pengakuan, kepastian, dan wawasan dalam cerita saya.”
Atria menyebut buku baru itu sebagai “kisah menakjubkan tentang pemulihan dan pencarian identitas, eksplorasi jujur tentang usia dewasanya dalam sorotan publik, dan pandangan intim tentang hidupnya hari ini.” Pembaca muda dan edisi buku bergambar juga direncanakan.
Malala, lahir 12 Juli 1997, adalah seorang aktivis HAM berkebangsaan Pakistan dari kota Mingora, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Ia merupakan pejuang pendidikan dan hak-hak perempuan di Lembah Swat. Saat berumur sekitar 11 dan 12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran. Ia pernah lolos dari upaya pembunuhan oleh Taliban, hingga ia dilarikan ke Inggris.
Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Pidatonya memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan, perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. (apnews/ed-wp). **