Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Literasi - WawasanNarasi

Membaca Peluang 3 Bakal Capres Berdasarkan Teori Zodiak Primbon Jawa

578
×

Membaca Peluang 3 Bakal Capres Berdasarkan Teori Zodiak Primbon Jawa

Sebarkan artikel ini

Menuju Singgasana RI-1: Angka neptu AB sama dengan Bung Karno & HMS; PS sama dengan SBY & JKW; neptu GP sefrekwensi dengan "energi Rabu Legi" 2024

WartaPressCom, Kajian Budaya – Tulisan ini diramu dari hasil diskusi dengan para ahli di bidangnya, riset data terbatas, dan analisa literasi. Narasi berikut ini sebatas sebagai referensi belaka untuk memperkaya wawasan kita, dan bukan sebagai bahan rekomendasi kepada siapapun.

Istilah “Zodiak Primbon” Jawa kami gunakan dalam konteks yang berhubungan dengan nilai, angka neptu tetap berdasar hari pasaran, dan kombinasi antara konsep keyakinan “mistisme” Jawa dalam meneropong masa depan, kemungkinan arah nasib dan hari keberuntungan.

Bagaimana membaca potensi keberuntungan para bakal Capres RI dari sudut pandang zodiak ilmu primbon Jawa? Kita akan membatasi membahas tiga calon yang saat ini dinilai paling dominan.

Tokoh nasional yang bakal menjadi calon presiden RI yang muncul saat ini, adalah: Ganjar Pranowo (GP) Gubernur Jawa Tengah, Anies Baswedan (AB) mantan Gubernur DKI Jakarta dan Prabowo Subianto (PS) yang saat ini menjabat Menhan RI.

Bagaimana gambaran “hoki” atau “keberuntungan” mereka calon pemegang Singgasana RI-1 jika diteropong dari konsep Neptu dan Primbon Jawa? Berikut ini analisis perwetonan Jawa oleh Redaktur Kebudayaan WP bersama Litbang Warta Press Network (WPN):

  1. Anies Baswedan.
    Mantan Rektor Univ. Paramadina ini lahir pada Tanggal 07 Mei 1969. Hari RABU KLIWON, dengan Neptu 15. Perlu diketahui bahwa angka neptu 15 merupakan “neptu hoki” yang besar bobotnya.

Misalnya Bung Karno yang lahir 6 Juni 1901 (Kamis Pon) memiliki angka neptu 15. Demikian juga dengan HM. Soeharto yang lahir 8 Juni 1921 (Rabu Kliwon), juga neptunya 15.

Baca Juga:  Awal Mula Tradisi Megengan Jelang Ramadhan di Masyarakat Muslim Jawa

Hanya seseorang yang lahir pada hari Rabu Kliwon, Jumat Pahing dan Kamis Pon, yang memiliki angka neptu 15. Jadi, AB sama neptunya dengan dua mantan Presiden RI. Jika pemimpin itu dilahirkan, maka AB lah salah satunya.

  1. Prabowo Subianto.
    Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini lahir pada Tanggal 17 Oktober 1951, jatuh pada RABU PON. Inilah neptu yang amat diharapkan siapapun yang ingin jadi pemimpin. Energi neptu 14 ini deras, luwes dan mujur.

Siapapun paham bahwa SBY yang lahir 9 September 1949 (Jumat Kliwon) punya neptu 14. Jokowi yang lahir 21 Juni 1961 ternyata neptunya sama persis dengan Prabowo: Rabu Pon: 14. PS memiliki kapasitas prima secara teori perwetonan.

  1. Ganjar Pranowo.
    Hal istimewa GP justru bukan pada nilai neptunya, melainkan “Momentum Rabu Legi” akibat adanya harmoni energi neptu dengan hari kejadian (hari H pilpres, Rabu Legi). Bahwa GP yang lahir pada Tanggal 28 Oktober 1968, SENIN WAGE, memiliki neptu 8. Senin Wage memiliki “koneksi” ajaib dengan Rabu Legi.

Apakah neptu rendah seperti GP kurang deras untuk keperluan politik? Tidak. Semua tahu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin (7 Okt 1952) lahir pada Selasa Wage yang neptunya hanya 7, tapi ia mampu membuat Rusia berkibar ditengah gempuran NATO dan AS yang dipimpin Presiden Joe Biden yang punya neptu Jumat Kliwon, 14, (lahir 20 Nov 1942). Ternyata Biden punya neptu sama dengan SBY, JKW dan Prabowo.

Baca Juga:  Pijat Bayi Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi???

Membaca “Momentum” dan hoki pada Pilpres 2024 mendatang dari sudut pandang teori primbon dan atau kosmologi memang tidak masuk dalam logika politik modern yang berbasis kalkulasi rasional, apalagi jika dibandingkan dengan kajian berdasarkan metode ilmiah. Tidak akan ketemu, (belum ada teori yang mampu mencari titik temunya).

Tapi mari bukalah kembali arsip politik sebelumnya. Pemilu/Pilpres saat SBY-Budiono menang, dilaksankan pada tanggal 8 Juli 2009 yaitu RABU PAHING dengan nilai 16. Jika angka ini ditambah dengan angka neptu SBY (16+14) maka hasilnya 30. Angka 30 dalam ilmu perwetonan Jawa adalah angka JODOH. Saat itu SBY – Boediono menang satu putaran. Pada periode pertama SBY menang karena momentum politik, periode kedua karena Jodoh politik -sama persis dengan JKW.

Perhatikan, pada Pilpres 17 April 2019 JKW periode dua, dilaksanakan juga pada RABU PAHING. Angka neptunya sama dengan Pilpres SBY naik periode ke dua: 16. Jika neptu pilpres ini digabungkan dengan neptu lahir Jokowi, 14, maka juga hasilnya 30. Jodoh. Apapun kegaduhan politis pasca Pilpres dulu, tidak akan mengganggu legitimasi JKW yang sudah dijodohkan dengan kursi RI-1.

Nah sekarang, kita sama-sama ketahui, Pilpres 2024 dilaksanakan pada Tanggal 14 Februari 2024, RABU LEGI! Nilainya: 12.

  1. Jika angka 12 Rabu Legi, ditambahkan ke angka neptu AB (15) maka hasilnya: 27. Pegat. Dalam makna simbolisnya adalah, banyak tantangan, ujian dan butuh perjuangan dalam mencapai tujuan pada hari itu. Misalnya, mengawal hasil suara dst. Atau, mengambil Wakil/Pasangan yang bisa “direct” dengan momen Rabu Legi.
  2. Jika angka 12 Rabu Legi, ditambahkan ke angka neptu PS (14) maka hasilnya: 26. Pesti. Secara simbolis bermakna, perjalanan rumit di awal namun endingnya akan mudah pada hari itu. Akan banyak arus simpati. Kesetiaan adalah ciri khasnya.
  3. Jika angka 12 Rabu Legi, ditambahkan ke angka neptu GP (8) maka hasilnya: 20. RATU! Aneh bin ajaib, jumlah neptunya jika dikombinasi dengan nilai angka neptu Rabu Legi Pilpres, secara teori akan memudahkan GP jadi pemimpin sebagaimana harapannya. Tapi ingat, berbeda dengan makna simbolis JODOH yang hasilnya paten “terkunci”, RATU ini masih dimungkinkan berubah karena Ratu sejatinya adalah posisi yang dipilih oleh manusia. Bisa berubah setiap saat.
Baca Juga:  Dianus Umbu Sunga: Memimpin dengan Keberanian dan Ketulusan

Kesimpulan dari analisis perwetonan di atas, siapakah tokoh yang paling dekat jodohnya dengan singgasana RI1?

  1. AB punya bobot neptu yang sama dengan dua mantan Presiden, BK dan HMS. Hoki.
  2. PS punya bobot neptu yang setara dengan dua tokoh kuat, SBY dan JKW. Hoki.
  3. GP punya neptu yang “terkoneksi” dengan “energi” Rabu Legi, sehingga Pilpres akan jadi “momentum” baginya menuju Singgasana. Hoki.

Ketiganya adalah tokoh yang sama-sama memiliki hoki. Tapi manusia hanya bisa menganalisa dan berusaha. Atau hanya mampu membaca segelintir dari kekayaan ilmu semesta. Sang Penguasa Jagad Raya jua lah yang akan menentukannya. Bersambung…. (WPN/Lam/wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *