WartaPress, Nasional – Di beberapa daerah di Indonesia, musim panen padi sudah dimulai. Petani tentu berharap panen kali ini dapat menguntungkan kaum tani, dengan terserapnya gabah lokal dengan harga yang layak.
Aspirasi petani padi Indonesia, diharapkan mendapatkan respon dari instansi terkait, terutama Bulog, agar memprioritaskan membeli hasil panen dalam negeri yang sedang melimpah. Apqlagi, Presiden sudah menghimbaunya dengan tegas.
“Panen raya padi sudah dimulai di beberapa daerah di Tanah Air. Untuk itu saya meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) dapat menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani dengan harga GKP (gabah kering panen) yang ideal sesuai yang nanti ditentukan oleh Badan Pangan Nasional,” kata Presiden melalui akun Facebook Presiden Joko Widodo, pada Sabtu (11/3/2023).
Di samping itu, lanjut Jokowi, kita ingin agar terjadi keseimbangan harga di antara petani, penjual, dan masyarakat. Jadi, harga di petani, pedagang, dan masyarakat wajar dan menguntungkan semua.
“Untuk mendorong keseimbangan harga tersebut, saya memerintahkan kepada Bulog untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah sebanyak 2,4 juta ton,” lanjutnya.
Seperti diberitakan, sebanyak 10 sentra penggilingan padi yang dimiliki oleh Bulog dibangun di beberapa daerah di Tanah Air. Tujuh di antaranya sudah beroperasi yaitu sentra penggilingan di Subang, Kendal, Karawang, Lampung, Bojonegoro, Magetan, dan Sragen.
Presiden Jokowi telah resmikan satu sentra penggilingan lagi yaitu Sentra Penggilingan Padi Sragen di Jawa Tengah. Penggilingan padi tersebut memiliki mesin pengering dengan kapasitas 120 ton/hari, mesin penggiling padi berkapasitas 6 ton/jam, dan 3 unit silo berkapasitas simpan 2.000 ton.
Keberadaan sentra-sentra penggilingan padi diharapkan akan dapat memperkuat Bulog menyerap gabah dari petani dengan kapasitas yang sangat besar. **