WP, Ngada, NTT – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salah satu entitas ekonomi berbadan hukum. Berperan dalam memberikan solusi konkrit, untuk meningkatkan ekonomi desa agar maju dan sejahtera. Rabu (22/11/2023) BUMDes Maju Bersama Desa Inegena, Kecamatan Bajawa Utara menggunakan Teknologi Tepat Guna melayani jasa pemecah kemiri menggunakan mesin otomatis dan pengolahan minyak kemiri.
Desa Inegena dikenal dengan penghasil kemiri terbesar se Kabupaten Ngada. Pertahun mampu memproduksi kemiri sebesar 350 ton dalam bentuk gelondongan.
Ada berbagai produk yang bisa dihasilkan dari kemiri yaitu minyak kemiri, tepung kemiri, karbon aktif dan briket arang. Namun, kenyataannya para petani masih menjual kemiri sekedar biji kupas. Padahal ada berbagai produk yang bisa dihasilkan dari kemiri yaitu minyak kemiri, tepung kemiri, karbon aktif dan briket arang
Wilfridus Welo, Kepala Desa Inegena mengatakan potensi kemiri yang melimpah harus dimanfaatkan secara efektif. Kemiri gelondongan diolah menjadi produk jadi dengan nilai jual yang diharapkan.
“Ke depan, Kami akan fokus dalam pengembangan kemiri menjadi komoditi unggulan yang dapat menghasikan berbagai produk dan dijual ke pasar global. Sehingga kemiri memiliki harga jual yang tinggi dan adanya kestabilan harga. Harapanya Pemerintah Daerah dapat mengintervensi pasar untuk menjaga kestabilan harga kemiri, dan ditetapkan melalui peraturan daerah,” ungkapnya via telpon.
Pada tahun 2022, Desa Inegena terpilih menjalankan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dari Kementerian
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Demi mendukung upaya Desa Inegena dalam mengoptimalkan kemiri menjadi komoditi unggulan, Kementerian Desa memberikan bantuan mesin pemecah kemiri secara otomatis, freezer/lemari pembeku, oven pengering dan mesin pemeras minyak kemiri.
Bung Rino Roja, Ketua BUMDes Maju Bersama menjelaskan bahwa “kegiatan usaha BUMDes dalam pengolahan kemiri baru berjalan tiga bulan. Kegiatanya meliputi pengolahan minyak kemiri, beli hasil kemiri dari petani baik secara gelondongan maupun biji kupas dan menyediakan jasa pemecah kemiri. Tegasnya.
Jasa pemecah kemiri menggunakan mesin otomatis harus melalui beberapa tahapan yaitu Kemiri dijemur kurang lebih dua hari, dimasukan dalam freezer/lemari beku selama 12 jam. Setelah itu baru giling.
Sementara itu, Agustina Mo’i petani kemiri merasa bersyukur dengan kehadiran mesin pengolahan kemiri.
“Kalau kami pecah secara manual, ukuran kemiri 100 kg bisa memakan waktu hampir satu minggu, tapi kalau pakai mesin cuma beberapa menit saja. Ini cukup menghemat waktu dan uang,”
Usaha BUMDes Maju Bersama desa Inegena harus menjadi Pilot project atau proyek percontohan bagi desa-desa lain. Pembangunan desa diarahkan pada pengembangan ekonomi lokal dan pemanfaatan potensi sumber daya desa yang bertujuan untuk kemandirian dan meningkatkan perekonomian masyarakat serta memberikan peluang pekerjaan yang lebih luas lagi. **
Reporter WP kabupaten Ngada oleh Hendrikus Ba’i