WP, Merauke, Papua Selatan – Kegiatan Pengukuhan Pengurus Ikatan Keluarga Komodo (IKKOMA) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan yang diselenggarakan di Aula Kampus STK, Jl. Misi, Merauke pada hari Minggu 26 November 2023 ini turut di hadiri juga oleh Bakesbangpol Kabupaten Merauke para ketua-ketua tungku paguyuban NTT yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kab. Merauke, para tokoh-tokoh Adat dan tokoh-tokoh Agama.
Bapak Romanus Gabur selaku ketua terpilih tungku IKKOMA Kab. Merauke periode 2023-2026, dalam keterangannya ke media ini menjelaskan bahwa “Pengukuhan secara adat itu harus sebagai bentuk kepercayaan dari kebiasaan turun temurun leluhur kita guna untuk memberikan kekuatan maupun keberanian bagi kita dalam mengayomi, membina, memupuk rasa kekeluargaan kita antar sesama warga Manggarai di Kabupaten Merauke” ungkapnya.
Pelaksanaan yang bernuansa budaya ini berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan serta persaudaraan. Ketua panitia menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan caranya masing-masing dalam menyukseskan acara ini. Organisasi ini juga kedepannya diharapkan dapat berjalan dengan baik. Pelibatan aktif dari semua masyarakat Manggarai di kabupaten Merauke dalam berbagai kegiatan sangat diperlukan, sehingga bisa ikut sama-sama berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan kolaborasi lintas guyub rukun nantinya di kabupaten Merauke ini.
“Pemuda-pemudi kita cukup banyak dengan berbagai macam potensi yang mereka punya, kita perlu mendukung mereka sebagai orang tua. kita akan menghimpun mereka lewat ketua-ketua tungku untuk kerjasama yang baik serta perkembangan Flobamora kedepan. Menjelang tahun politik 2024 juga kita juga mendorong agar adanya keterwakilan kita nantinya dan sama-sama mengawal serta menjaga konduktivitas bersama” lanjut Ketua Ikatan Keluarga Flobamora kabupaten Merauke.
Ketua IKKOMA juga berharap agar kedepannya kita dapat rukun, kompak dalam menjaga kebersamaan dan kekeluargaan kita. “Kita harus sejalan, jangan karena satu dua kepentingan atau satu dua hal yang tidak sesuai atau tidak sependapat itu menjadi alasan untuk kita hidup berpencar antara satu dengan yang lain” tutupnya. (AT/WP). **