Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Release

Peran Gen Z yang Bermoril dan Beretika dalam Momentum Pemilu 2024

189
×

Peran Gen Z yang Bermoril dan Beretika dalam Momentum Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini

Oleh: Bung Nizal Ardiansya Tama (Sekertaris DPK GMNI UNISMA)

Generasi muda adalah penentu arah gerak bangsa, dialah pula mesin segar yang akan menggerakkan kemana laju bangsa ini kedepan. Tentulah terlepas dari itu, masa kini kaum muda dipegang oleh generasi yang kita kenal sebagai Generasi Z. Sebagai generasi muda tentulah dengan segelumit teknologi yang ada saat ini dia sangat cepat hafal, akrab bahkan pandai menggunakan fasilitas tersebut. Ini juga menunjukan bahwa generasi muda tersebut mampu menggunakan kepiawaiannya dalam hal teknologi serta tidaklah perlu diragukan lagi.
Tentulah untuk menjaga kepiawaian itu agar digunakan dengan baik dan bertanggung jawab perlulah generasi muda tidak bisa terlepas dari moril atau etika agar kepiawaian, keahlian, kepintaran tersebut tidak dan jangan sampai menghasilkan Hubris ( keangkuhan, kesombogan ) atau bahkan pendistorsian yang berakibat fatal bagi lingkungan sekitar dan tentu ini jangan sampai terjadi. Ini yang tidak ingin kita harapkan untuk sekarang dan kedepannya demi berlangsunya keteraturan yang baik.

Baca Juga:  Anambas Muda Menggugat Geruduk PT Medco E&P Natuna tuntut Hak Daerah Soal CSR dan PI 10%

Sekarang kita menginjak dalam masa pemilu yang dimana ini adalah ajang demokrasi rakyat, ajang pesta rakyat dan tentu pula generasi muda adalah bagian dari rakyat tersebut, bagimana generasi Gen Z ini berkontribusi dalam ajang pesta rakyat yang menitikberatkan kepada moril dan etika. Ketika masa pemilu ini berlangsung yang mana generasi muda jangan sampai cuek ataupun acuh terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar terutama terhadap momentum besar yang tengah dijalani negara bangsa ini.

Sebagai generasi muda kita ini harus ingat terhadap sejarah sebagai contoh umumnya adalah ketika Indonesia ini merdeka, adalah atas kehendak bersama gotong royong demi keberlangsungan masa depan Indonesia yang lebih cerah. Hal tersebut juga menitikberatkan atas etis moril dan etika, sama halnya dengan pemilu perlunya moralitas yaitu usaha untuk membimbing tindakan ataupun perilaku seseorang dengan akal yang sehat yang nantinya kita akan memilih pada saat 14 februari, haruslah dengan kita bijak memilih sesuai dengan kemurnian diri.

Baca Juga:  Hasil Pleno Terbuka KPU Kota Malang, Wahyu-Ali Menang di Pilkada Kota Malang

Jangan sampai ajang pemilu ini kita kaum pemuda tergiur akan pragmatisme yang terjadi yang hanya menjadi ladang komoditas politik semata yang tidak memperhatikan akal sehat dan hati nurani. Dan juga jangan sampai kita kaum pemuda generasi Gen Z ini termakan akan ujaran kebencian semata hanya karena beda pilihan, serta jangan sampai menggunakan pengaruhnya menggunakan teknologi yang gampang diakses ini untuk menjelek-jelekan sesama, ini merupakan sebuah penodaan terhadap martabat moril dan etika yang tentunya tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara tetapi pandangan hidup untuk bernegara secara moril dan etika. Apa yang kita lakukan nantinya bukan hanya saat pemilu saja, perilaku kita haruslah mencerminkan sesuai dengan apa yang dikehendeki Pancasila, dari mulai ketuhanan yang maha esa sampai kepada keadilan sosial bagi selurah rakyat Indonesia. Ini haruslah menjadi acuan kita berprilaku karena itulah dasar etika dan moril yang sangat jelas yang sehari-hari kita lihat, dengar, bahkan lafalkan, apalah artinya jika Pancasila dilihat sebagai bentuk saja tanpa mengilhami di dalam jati diri kita. Ketika pengilhaman itu hilang maka hilanglah moralitas bangsa.

Baca Juga:  Festival Panen Makmur Kembali Digelar: Langkah Kolektif Petani Lokal Menuju Pertanian yang Lebih Optimal

Saya teringat apa yang dikatakan oleh pemimpin besar revolusi Indonesia yaitu Bung Karno Tidak ada satu weltanschauung (pandagan hidup) dapat menjadi kenyataan, jika tidak ada perjuangan. Ini adalah suatu pengingat bahwa untuk supaya kelayakan yang baik bisa terwujud kita musti melaksanakannya dengan sepenuh hati dan keyakinan tidak boleh tidak, yang tentu kita adalah manusia yang rasional manusia yang rasional adalah manusia yang mempunyai martabat yang selayaknya kita mengikuti moralitas yang ada guna keberlangsungan atas solidaritas bersama. **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *