WP, Pasuruan JATIM – Beberapa menit setelah take off, dua pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara, lost contact.
“Take off 10.51 WIB dan 27 menit kemudian atau tepatnya pukul l11.18 WIB, lost contact,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI R. Agung Sasongkojati, Kamis petang.
Agung menjelaskan kronologis insiden kecelakaan, 2 pesawat di Desa Watugede, Pasuruan, Kamis, 16 November 2023.
Informasinya, wilayah tempat jatuhnya kedua pesawat tempur di Kawasan Gunung Bromo tersebut, merupakan daerah yang dikelilingi tebing.
Pesawat yang berasal dari Skadron Lanud Abdul Rachman Saleh ini terdiri dari empat pesawat. Dua pesawat yang hilang adalah pesawat TT-3111 dan TT-3103.
Untuk pesawat dengan nomor ekor TT-3111 diterbangkan Letkol Pnb Sandhra Gunawan sedangkan Kolonel Adm Widiono duduk di belakangnya.
Sementara untuk pesawat dengan nomor ekor TT-3103 diterbangkan Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan duduk di belakangnya.
Agung mengatakan, 4 pesawat Super Tucano tersebut sedang menjalankan latihan profisensi formasi rutin.
“Pesawat ini sedang menjalankan latihan profisensi formasi. Sudah dibuat rencananya yaitu rute melalui training area A bravo dan kembali ke Abd Saleh. Sesaat setelah cuaca kurang baik pesawat saling melepas diri saat itulah terjadi kehilangan kontak pesawat,” jelas Agung.
“2 pesawat berhasil naik dan selamat mendarat. Dua lainnya tak bisa dihubungi. Dapat laporan dari aparat teritorial diketahui ada pesawat yang jatuh di area Pasuruan,” tambahnya.
Seperti diketahui, pesawat tempur taktis buatan Brazil ini memiliki kemampuan serang antigerilya (counter insurgency).
Pesawat tersebut juga memiliki kemampuan pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), penyekatan dan pertahanan udara yang berkecepatan rendah sehingga dapat melakukan identifikasi musuh di medan perang. (Mtf/wp). **