Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Jelajah

Ayu Sakamoto Berbagi Cerita pada yang Kepo Jepang: ada Kontrakan Seperti Kosan Mahasiswa

340
×

Ayu Sakamoto Berbagi Cerita pada yang Kepo Jepang: ada Kontrakan Seperti Kosan Mahasiswa

Sebarkan artikel ini

WartaPressCom, Jelajah – Negara Jepang identik dengan kemajuan teknologi dan produksi otomotifnya. Gedung-gedung megah pencakar langit. Itu hanya di satu sisi, banyak sudut lain yang belum diketahui. Ternyata di beberapa aspek kehidupan di sana tak jauh beda dengan yang ada di negara kita.

Misalnya tempat tinggal sewaan. Tidak semua warga Jepang punya rumah. Banyak juga mereka yang tinggal di tempat tinggal sewaan sementara. Sehingga di Jepang ada bisnis rumah kos, kontrakan kelas menengah bawah seperti halnya di Indonesia.

Diceritakan oleh Ayu Sakamoto dalam blognya kepojepang.com, cewek asli Jepang lulusan jurusan Bahasa Indonesia dari Tokyo University of Foreign Studies dan pernah kuliah di Yogyakarta, bahwa di Jepang, rumah sewaan khusus mereka yang tinggal sendirian biasanya dibedakan menjadi 3 jenis yaitu mansion, apato dan share house.

Meskipun namanya seperti bahasa Inggris, namun masing-masing merupakan sebutan unik di Jepang dan memiliki karakteristik tersendiri.

Kata Sakamoto,  ciri Khas Bangunan Mansion, Denah Ruangan, dan Fasilitas Mansion dalam bahasa Inggris bermakna “rumah mewah”, namun di Jepang kata ini mengacu kepada perumahan bertingkat tinggi dan tidak selalu mewah. Umumnya, rumah sewaan yang berlantai 3 atau lebih disebut mansion.

Baca Juga:  Fenomena Baru yang Membuat Jepang Diambang Krisis Populasi

Biasanya bangunan mansion terdiri dari pintu masuk umum, kemudian tangga atau lift, disertai koridor – koridor menuju masing-masing kamar. Umumnya, tempat tinggal yang disebut mansion adalah bangunan yang berlantai 3 atau lebih, dan jika bangunannya baru, kebanyakan disediakan lift, tetapi tidak jarang juga yang tidak ada lift, cerita Ayu.

Area yang digunakan bersama-sama oleh para penghuni biasanya hanya sebatas pintu masuk, koridor dan lift. Namun, beberapa mansion memiliki ruang serbaguna yang biasanya memerlukan reservasi dan fasilitas seperti koin laundry yang bisa digunakan untuk mencuci barang-barang besar.

Mansion biasanya terbuat dari besi beton dan besi baja, keistimewaan lainnya adalah bangunannya memiliki peredam suara yang baik. Kebanyakan mansion dikhususkan untuk keluarga atau untuk properti penjualan, namun ada juga yang disewakan untuk mereka yang tinggal sendiri. Denah utama mansion adalah 1K (1 kamar + dapur), 1DK (1 kamar + ruang makan, dapur) dan 1LDK (1 kamar + ruang tamu, ruang makan, dapur). Ada mansion yang sudah menyediakan peralatan rumah tangga dan ada juga yang tidak.

Karena dibutuhkan biaya konstruksi, biaya sewa mansion biasanya lebih mahal dibandingkan dengan rumah sewaan yang bertingkat rendah. Selain itu, biasanya biaya sewa untuk lantai atas akan lebih mahal dibandingkan lantai bawah.

Baca Juga:  Kuburan kuno terbesar ditemukan di Gaza dan terdapat sarkofogi timah yang langka

Yang kedua adalah Apato, yaitu kependekan dari kata Apartment, di Jepang ini adalah rumah sewaan yang berlantai 2 atau kurang. Bangunan biasanya terbuat dari kayu dan besi baja yang ringan, oleh karena itu ketahanan terhadap gempa, daya tahan bangunan dan peredam suara bangunan lebih rendah dibandingkan mansion, ini menjadi salah satu kekurangannya. Namun, apato adalah rumah sewaan paling umum untuk mereka yang tinggal sendiri.

Karena biaya konstruksi yang rendah, sebagian besar biaya sewa apato lebih murah dibandingkan dengan mansion di daerah yang sama. Akan tetapi, untuk apato yang bangunannya baru, menyediakan peralatan rumah tangga, internet, terdapat bathtub yang disertai pengering dan fasilitas lainnya, tentu saja biaya sewanya akan lebih mahal. Selain itu, walaupun pada bangunan yang sama, biasanya biaya sewa untuk kamar di lantai 2 dan di bagian sudut akan lebih mahal.

Apato biasanya tidak memiliki pintu masuk umum, kebanyakan strukturnya memungkinkan akses langsung menuju setiap kamar dari area parkir dan jalan. Selain itu, ada bangunan yang memiliki partisi di depan pintu yang sepenuhnya terbuka, ada juga bangunan yang dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada pintu masuk kecuali Anda memutar ke arah belakang bangunan.

Baca Juga:  Gadis Ini Beberkan Fenomena "Nikah Siri" di Jepang

Ketiga, Share house, adalah rumah sewaan yang beberapa area umum dalam ruangan digunakan bersama-sama. Area umum yang digunakan secara bersamaan biasanya adalah dapur, ruang tengah, kamar mandi dan toilet. Para penghuni menggunakan alat-alat rumah tangga yang ada di area umum sesuai dengan peraturan.

Selain area umum, ada kamar yang digunakan sebagai ruang tidur untuk masing-masing penghuni. Ada berbagai jenis kamar yang disediakan, dimulai dari kamar untuk 1 orang sampai jenis kamar seperti asrama (lebih dari 1 orang). Tempat yang kategori ini bisa dikatakan sistimnya mirip dengan umumnya kos kos an mahasiswa di Indonesia.

Kata Sakamoto, setelah Anda tinggal di share house, setiap bulannya Anda akan membayar biaya sewa dan tagihan umum (tagihan listrik, gas, dan fasilitas umum lainnya). Walaupun berada di share house yang sama, biaya sewa berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kamar yang Anda tempati. Umumnya, biaya sewa lebih murah untuk kamar yang lebih besar dan bisa mencapai setengah harga dari apato untuk 1 orang di area yang sama, namun karena berbagi, seringkali ruang pribadi hanya sebatas tempat tidur saja. (Blg/ed-wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *