Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Pendidikan

Santri Berkarya, Mengurangi Eco Anxiety yang Sudah Tersertifikat HKI

85
×

Santri Berkarya, Mengurangi Eco Anxiety yang Sudah Tersertifikat HKI

Sebarkan artikel ini

WP, Warta Pendidikan – Santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) telah berhasil memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang sah atas karyanya yang inovatif dalam mengatasi kecemasan lingkungan. Karya mereka terdaftar di Nomor pencatatan: 000600852. Melalui upaya yang teliti dan dedikasi yang tinggi, santri-santi IIBS telah menghasilkan sebuah jurnal yang bertujuan untuk mengurangi eco anxiety, atau kecemasan lingkungan, yang semakin meresahkan masyarakat global. Jurnal yang disahkan tersebut bernama Kanata Journal.

Mereka adalah Naaila Qurrotu Aini, Tanisha Lubena Muti, Aisyah Alfiyyata Nasywa, Khansa Aqila Idris, Nilna Muna Al Ghofir. Kesemuanya merupakan santri kelas 11 Putri yang telah berhasil memiliki izin secara sah untuk jurnal tersebut.

Baca Juga:  MCW Anggap PPDB: Permasalahan Pendidikan, Derita Bersama di Kota Malang

Menurut Naaila, sebagai ketua tim project ini, kecemasan lingkungan adalah fenomena psikologis yang menggambarkan ketakutan, kekhawatiran, dan stres yang berkaitan dengan masalah lingkungan seperti perubahan iklim, polusi, dan penurunan keanekaragaman hayati. Generasi muda, terutama Gen Z, dan generasi mendatang diyakini akan mengalami dampak yang signifikan dari perubahan lingkungan ini, sehingga penanganan kecemasan lingkungan menjadi semakin penting.

Naaila melanjutkan, ramainya isu global warming dan meningkatnya kepedulian lingkungan memberikan dampak pada kesehatan mental, termasuk memicu eco-anxiety. Semakin banyak anak muda yang peduli dengan perubahan iklim dan dampaknya pada Bumi serta lingkungan hidup. Kesadaran ini juga memicu kecemasan tersendiri yang berkaitan dengan cuaca ekstrem, bencana alam, penggundulan hutan dan masalah alam lainnya.

Baca Juga:  Angkat Isu Makanan Sehat, Santri Thursina IIBS Gelar PhotoVoice Project

“Karena pemahaman tersebut, kita juga mulai memiliki perasaan tidak berdaya, khawatir kehilangan mata pencaharian, tempat tinggal dan takut akan nasib generasi mendatang. Kondisi itu disebut sebagai eco-anxiety alias kecemasan lingkungan,” ungkap santri yang juga aktif dalam kegiatan penulisan karya ilmiah tersebut.

Untuk mengatasi tantangan ini, Naaila dan temannya menggunakan model Terapi Perilaku Kognitif atau Cognitive Behaviour Therapy (CBT), sebuah pendekatan terapeutik yang berfokus pada perubahan pikiran dan perilaku negatif untuk meningkatkan kesehatan mental. Melalui jurnal mereka, mereka menyediakan wawasan mendalam tentang bagaimana pikiran mempengaruhi emosi dan perilaku terkait kecemasan lingkungan, serta memberikan keterampilan dan saran praktis bagi individu yang mengalami masalah tersebut.

Baca Juga:  Mahasiswa UMM Jajal Kemampuan Sebagai Podcaster di Mata Kuliah Public Speaking

“Jurnal yang sudah kita rumuskan ini, kemudian kita ajukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk didaftarkan sebagai pelindungan penciptaan di bidang ilmu pengetahuan. Dengan ini, jurnal ini akan disebarluaskan dan tidak dapat di duplikasi dengan pihak manapun,” tegas Naaila.

Keberhasilan santri Thursina IIBS dalam memperoleh HKI atas karyanya menegaskan pentingnya upaya kolaboratif dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Diharapkan langkah-langkah inovatif seperti ini akan membantu dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan kecemasan lingkungan, serta mengembangkan strategi penanggulangan yang efektif untuk mendukung kesejahteraan mental dan fisik masyarakat global di masa depan. (Rls/wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *