WartaPress, TimurTengah – Ketegangan antara Iran dengan Israel meningkat paska Israel memombardir konsulat Iran di Suriah di lingkungan al-Mazzeh, Damaskus, Suriah, pada Senin lalu.
Serangan tersebut menewaskan 7 orang, termasuk Komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) untuk wilayah Lebanon dan Suriah, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Ketegangan semakin naik ketika Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, langsung merespon keras dan mengutarakan rencana pembalasan yang bakal membuat Israel menyesal.
“Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan-tangan para pria kami yang berani. Kami akan buat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan-kejahatan lainnya,” ujar Ayatollah Ali Khamenei seperti dilansir kantor berita Reuters.
Ketegangan dan kewaspadaan tinggi melanda Israel, yang waswas menghadapi kemungkinan serbuan pembalasan Iran yang dikenal memiliki teknologi perang canggih, modern yang menyamai alat perang Barat.
Baru-baru ini dikabarkan kendaraan tempur (ranpur) dan trukpengangkut senjata Iran mulai bergerak ke zona konflik, pada Kamis.
“Iranian trucks cross the border from Iraq into Syria carrying various types of weapons,” tulis sebuah akun X @BRICSInfo, sambil memosting gambar deretan truk yang mengangkut rudal.
Akun @GlobeEyeNews juga mengungkapkan hal serupa dengan sumber media Israel, bahwa sejumlah truk yang mengangkut berbagai jenis senjata berat bergerak melintasi perbatasan dari Irak menuju Suriah.
Akun centang biru tersebut juga menginformasikan betapa kesiap siagaan di kubu Israel meningkat menghadapi ancaman pembalasan negeri para Mullah itu, “Israeli Air Force is on maximum alert against possible attacks from Iran,” tulisnya. (Red2/la/wp). **