Oleh: Gempur Santoso
Di Sidoarjo, mengalami kasus korupsi. Sudah tiga kali pergantian Kepada Daerah Bupati Sidoarjo selalu terkena kasus korupsi. Mengapa demikian?
Namanya bupati, pasti orang yang telah selesai dengan dirinya. Tak kekurangan, kebutuhan fisik sudah tercukupi. Termasuk mental spiritual juga sudah cukup. Mengapa malah korupsi?
Bupati dari orang dewasa. Arti dewasa utama cirinya adalah tidak mencari “aku”atau “tidak mencari pengukaun”. Tetapi mengapa malah korupsi?.
Bupati yang sudah dewasa. Tak perlu cari pengakuan. Diakui monggo, tak diakui monggo. Yang penting dan utama bupati melaksanakan tugas tanggungjawabnya.
Tugas bupati antara lain: memimpin pelaksanaan pemerintah daerah, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat daerah setempat, melaksakan dan menertibkan peraturan daerah yg sudah disepakati dan sudah disyahkan, mengajukan perda yg belum ada tetapi dibutuhkan, membuat rancangan APBD dan melaksanakan APBD yg telah disyahkan, dan lainnya.
Tidak ada tugas bupati untuk korupsi. Tidak ada tugas bupati mengambil apapun yang bukan miliknya, walau bupati itu secara teretorial punya wilayah.
Walau sebagai pemimpin di daerah wilayahnya, kalau bukan miliknya jangan diambil. Malah hal itu harus ditertibkan. Bupati sebagai contoh, harus memberikan suritauladan.
Apabila menjadi bupati hanyalah sebagai “batu loncatan” untuk ngumpulkan dan menambah harta. Itu bupati yg memiliki pola pikir (maindset) ndonyo (harta). Bukan bupati ber-maindset pada tugasnya.
Bupati itu “tahta”, memang banyak cobaan. Bupati harus kuat dari berbagai cobaan, seperti menjalankan hidup ini.
Namun, jika seseorang sudah memiliki maindset harta, dalam pikirannya selalu harta harta dan harta. Bagaimana mendapat harta sebanyak-banyaknya. Mengambil bukan haknya, diambilnya orang diam dan berusaha tak diketahui orang lain.
Orang banyak lupa, walau orang tidak tahu. Tetapi Tuhan maha Tahu. Apapun yg dilakukan manusia, Tuhan pasti tahu. Tuhan Maha Tahu, apapun pasti tahu.
Jika KPK menangkap koruptor, itu memang tugasnya. Koruptor ditangkap KPK, barang kali itu peringatan dari Tuhan, agar jangan “mencuri” (korupsi).
Semoga ke depan Sidoarjo dipimpin oleh orang baik yg tidak ber-maindset ndonyo (harta). Aamiin YRA. Bukan dipimpin oleh orang berpura-pura baik. (GeSa). **