WartaPress, (AP) — Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas penembakan mematikan terhadap rumah ibadah islam minggu ini di Afghanistan barat. Sebanyak 6 orang jama’ah tewas. Masjid yang diserang ISIS sering jadi tempat sholat anggota komunitas minoritas Syiah di negara itu.
Kejahatan militan yang mengklaim diri pejuang negara islam ini, selalu menargetkan sesama muslim dan beberapa kali menyerang kepentingan Iran. IS belum pernah meyakinkan menyerang fasilitas di luar kelompok islam, seperti Israel dan pendukungnya, atau fasilitas militer Amerika Serikat di Timur Tengah.
Hal tersebut memperkuat teori yang menyatakan bahwa ISIS didalangi oleh faksi anti-islam dari Barat. Selama ini telah muncul rumor ISIS dilatih dan dipasok senjata canggih oleh “jaringan Barat” untuk melemahkan kelompok militan Islam di Irak, Suriah dan Afghanistan terutama yang didukung rezim Iran.
Sebagaimana yang baru terjadi, kelompok militan ISIS, dilaporkan AP pada Rabu, telah mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs Telegram pada Selasa malam bahwa salah satu anggotanya menyerang sebuah “kuil Syiah” di provinsi Herat dengan tembakan senapan mesin. Serangan yang terjadi Senin malam di distrik Guzara.
Penyerang kabur melarikan diri dari tempat kejadian. Kementerian Dalam Negeri Taliban mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Media lokal melaporkan bahwa imam masjid termasuk di antara mereka yang terbunuh. Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk serangan itu, dan mengatakan di platform media sosial X bahwa ia menganggap “aksi teroris ini bertentangan dengan semua standar agama dan kemanusiaan.”
Misi PBB di Afghanistan juga mengutuk serangan itu, dan mengatakan seorang anak termasuk di antara korbannya. Laporan tersebut menyerukan pertanggungjawaban segera bagi para pelaku dan tindakan perlindungan bagi komunitas Syiah. Perwakilan Iran di negara itu juga menyatakan siap bekerjasama melawan teroris ISIS.
Diketahui bahwa afiliasi ISIS di Afghanistan adalah saingan utama Taliban dan sering menargetkan sekolah, rumah sakit, masjid, dan wilayah Syiah di seluruh negeri. Kejadian penembakan masjid oleh ISIS ini diyakini akan direspon keras oleh rezim Taliban, dengan merencanakan operasi pembabatan ISIS di seluruh negeri para Mullah itu.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, pada minggu-minggu bersamaan dengan hengkangnya pasukan AS dan NATO dari negara itu setelah 20 tahun perang. (ap/la/wp). **