WartaPress – Dampak perubahan iklim semakin terasa, seperti cuaca ekstrim, pemanasan global, melelehnya es kutub dan lainnya. Dampak perubahan iklim ini amat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
“Ancaman perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan oleh semua negara di dunia, antara lain menyebabkan terjadinya krisis pangan. Saya mengajak semua pihak untuk waspada dan menjaga lingkungan sekitar, antara lain dengan menggiatkan kembali penanaman pohon. Para pegiat lingkungan, ketua adat, kelompok perhutanan sosial, para penyuluh, mari giatkan kembali rehabilitasi hutan kita.” Seru Presiden Jokowi, yang disampaikan melalui laman twitternya pada Selasa (19/9).
Senin lalu, pada acara Festival LIKE (Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi EBT) Road to COP28 UAE 2023 di Jakarta, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia sudah membangun persemaian untuk menyediakan bibit-bibit pohon.
Di Denpasar Bali, lanjutnya, kita memiliki persemaian yang bisa menghasilkan 6 juta bibit pohon mangrove per tahun. Di Mentawir, Kalimantan Timur kita punya persemaian berkapasitas 15 juta bibit pohon per tahun dan persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat yang berkapasitas 6 juta bibit pohon per tahun. Ada bibit albasia (sengon), eukaliptus, durian, dll. Perusahaan tambang juga diingatkan untuk memiliki persemaian sehingga bisa langsung menanam pohon di area bekas tambangnya.
“Sekali lagi, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup di Indonesia agar tetap hijau.” Katanya lagi. (Red3/ed-wp). **