Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Warta Publik

Peringatan Hari Santri 2025, Momentum Mengenang Perjuangan Santri untuk Bangsa

85
×

Peringatan Hari Santri 2025, Momentum Mengenang Perjuangan Santri untuk Bangsa

Sebarkan artikel ini

WartaPress, Surabaya JATIM – Peringatan Hari Santri menjadi momentum mengenang perjuangan santri untuk bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno M. AP, yang juga menyatakan pentingnya membangun kemandirian bangsa melalui peran pesantren.

Tokoh koperasi ini juga menyampaikan bahwa pondok pesantren memiliki peran penting jauh sebelum era kemerdekaan Indonesia. Ia menilai para kiai dan masyaikh merupakan pewaris tradisi bangsa yang perlu mendapat tempat dalam pembangunan nasional.

“Itu adalah bagian daripada upaya kita untuk mengingat perjuangan para santri di saat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya. Bahwa entitas pondok pesantren itu sudah ada jauh sebelum pemerintah Indonesia ada,” kata Dr Sri Untari, kemarin Rabu (22/10/2025).

Sri Untari juga menyatakan kekagumannya terhadap pesantren yang dinilainya berhasil menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya, termasuk dalam pewarisan bahasa daerah yang mulai jarang ditemui di masyarakat umum. “Saya sangat kagum. Karena sekarang sudah sangat jarang kita temui komunitas yang mampu membangun warisan tradisi, berupa adat, tata cara kehidupan, termasuk pewarisan bahasa—terutama bahasa kromo dan kromo inggil. Dan itu masih ada di pesantren. Sesuatu yang tidak dimiliki komunitas lain,” ujarnya.

Baca Juga:  Bentuk Apresiasi, Alfamart Umrohkan 92 Karyawan Terbaik

Dalam momentum Hari Santri, ia mengajak semua pihak untuk tidak hanya menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup.

“Yang pertama, bagaimana kita membuat para santri ini selain memiliki ilmu agama, juga memiliki ilmu pengetahuan umum sebagai bekal kehidupan,” jelasnya.

Wanita yang juga ketua Koperasi SBW Malang itu, menyoroti tren positif munculnya pesantren-pesantren berbasis kewirausahaan atau pesantrenpreneur. Menurutnya, hal ini membuka peluang bagi para santri untuk mandiri secara ekonomi.

Baca Juga:  Bertugas di 17 Desa, 350 Pengawas TPS Kecamatan Turen Malang Dilantik

“Sudah ada pesantrenpreneur. Ini sesuatu yang sangat positif. Supaya anak-anak kita tidak hanya diajarkan ilmu agama dan ilmu umum, tapi juga bagaimana mengembangkan bakat usaha untuk bisa hidup mandiri,” lanjutnya.

Ia menekankan, para santri tak harus bercita-cita menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau bekerja di lembaga formal. Dengan keterampilan wirausaha yang diberikan sejak di pesantren, para santri bisa menciptakan peluang usaha sendiri.

Pihaknya juga mengapresiasi simbol-simbol perjuangan yang masih diwariskan oleh komunitas santri, seperti penggunaan peci hitam dan sarung. Menurutnya, peci hitam yang dikenakan Bung Karno adalah warisan yang dihidupkan kembali oleh para santri sebagai simbol nasionalisme dan keberagaman.

“Peci hitam yang dikenakan Bung Karno diangkat sebagai simbol perjuangan kemerdekaan. Simbol bahwa kita sebagai bangsa memberikan tempat bagi nasionalisme dan keberagaman. Begitu pula dengan sarung—itu menjadi properti pribadi yang sangat bermanfaat dan fleksibel digunakan dalam berbagai kesempatan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kawal Aspirasi PKL Alun-alun, MCC Hearing dengan Komisi A DPRD Kota Malang

Ia juga mengajak para pengasuh dan pimpinan pondok pesantren pada momentum hari santri ini, untuk meningkatkan literasi digital di lingkungan pesantren, guna menghadapi tantangan era informasi dan teknologi.

“Kami sangat berharap para pengasuh pesantren meningkatkan pengetahuan tentang literasi digital. Gadget ini bermanfaat, tapi juga membawa dampak. Maka harus ada edukasi tentang pemanfaatan informasi digital yang benar,” tuturnya.

Menurutnya, Hari Santri harus terus diperingati dan dijadikan momentum untuk membangun Indonesia melalui kekuatan komunitas pesantren yang tidak hanya religius, tetapi juga adaptif terhadap perubahan teknologi. (tf/wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *