WartaPress, Orem AS — Aktivis politik Charlie Kirk, CEO organisasi pemuda konservatif Turning Point USA, baru saja meninggal setelah ditembak pada hari Rabu di sebuah acara terbuka di Universitas Utah Valley, AS.
Video yang diunggah ke media sosial dari Universitas Utah Valley menunjukkan saat Kirk berbicara ke mikrofon sesaat sebelum ia ditembak mati. Pendukung berat Trump ini terlihat duduk di bawah tenda putih bertuliskan slogan “The American Comeback” dan “Prove Me Wrong”.
Kemudian, sebuah tembakan tunggal terdengar. Kepala Kirk langsung terkulai ke samping saat darah mengucur deras dari sisi kiri lehernya. Para penonton yang kaget terdengar menjerit. Kemudian, orang-orang mulai berlarian. Video tersebut diambil di halaman kampus Universitas Utah Valley.
Kematian pemuda 31 tahun tersebut mendapat banyak perhatian. Bendera Amerika di atap Gedung Putih dan halaman utara dan selatan telah diturunkan setengah tiang untuk menghormati Kirk seperti yang diperintahkan oleh Presiden Trump.
Trump memuji Kirk, salah satu pendiri dan CEO organisasi pemuda Turning Point USA, sebagai sosok muda yang “Hebat, dan bahkan Legendaris.”
Mantan Presiden Obama mengatakan ia dan mantan ibu negara Michelle Obama akan berdoa untuk istri Charlie Kirk dan kedua anak kecilnya. “Kekerasan keji semacam ini tidak memiliki tempat dalam demokrasi kita,” tulis mantan presiden tersebut di X.
Presiden Israel Benjamin Netanyahu turut menyampaikan ucapan duka dan berdoa untuk Kirk sebagai bentuk simpatinya. Ia menyebut Kirk sebagai pejuang kebebasan, kebenaran dan sahabat Israel.
“We lost an incredible human being. His boundless pride in America and his valiant belief in free speech will leave a lasting impact. Rest in peace, Charlie Kirk,” ungkap Netanyahu melalui laman X.
Namun, tidak sedikit orang Amerika yang bersikap sebaliknya. Jackson Hinkle misalnya, aktivis asal Miami ini menyebutkan bahwa jika ada pihak yang harus dicurigai sebagai dalang pembunuhan ini maka elit Israel lah yang patut dicurigai. Sebab katanya, belakangan Kirk menyinggung peran Mossad di balik skandal Epstein.
“Yes, I do think it’s odd that a 🇮🇱 Prime Minister 🇮🇱 who is in the middle of bombing 7 countries halfway across the world tweeted about Charlie Kirk minutes after his assassination,” tulisnya di akun X @jacksonhinklle ada Kamis.
Ada juga yang mengaku ngeri menyaksikan kejadian pembunuhan itu, “Kirk merupakan propagandis Zionis yang keji. Aku tidak tahan melihat atau mendengar suaranya. Namun menyaksikan eksekusinya tidaklah menyenangkan. Sungguh mengerikan,” tulis akun @propanco.
Netizen AS lainnya, Adam, terang terangan menduga otak dibalik kejadian yang cukup mengguncang AS ini tak lain adalah intelijen Israel yang memainkan pola false flag untuk tujuan politiknya. “Honestly I wouldn’t be surprised to find out it was Mossad that shot Charlie Kirk.” tulisnya. (red2/wp). **
