WartaPressCom, Malang JATIM – dr Gamal Albinsaid, dokter kelahiran Malang yang merupakan Anggota DPR RI terpilih hasil pemilu 2024 Dapil Malang Raya, mengisahkan bagaimana perjuangannya meraih prestasi dari sejak masa sekolah di Kota Malang.
“Waktu SMA, saya ingin sekali diterima di Kedokteran Brawijaya tanpa tes. Di sekolah saya, SMAN 3 Malang, biasanya hanya 1 siswa yang diterima setiap tahun tanpa tes. Karena saya ingin sekali masuk Kedokteran Brawijaya tanpa tes, saya jaga supaya juara kelas,” kenang Gamal, diungkapkannya melalui akun Twitter (X) @Gamal_Albinsaid, pada Sabtu (17/8).
Pria kelahiran September 1989 ini menceritakan, usahanya meraih prestasi bukan hanya di bidang nilai intelektual, tapi juga fisik, “Sampai suatu ketika ada ujian lari di sekolah. Lari saya tidak pernah paling cepat sebelumnya. Hari itu saya sedang sakit. Tapi karena saya begitu ingin masuk Kedokteran Brawijaya. Saya bisa lari paling cepat ketika itu,” imbuhnya.
Akhirnya, saat selesai ujian nasional, kepala sekolah mengumpulkan seluruh siswa di aula tugu di SMA favorit yang terletak di sebelah utara alun-alun Tugu Malang tersebut, “beliau mengumumkan bahwa saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas tanpa melalui tes,” kata Gamal lagi.
“Kenapa saya cerita ini? Kawan, kita mungkin membenci detik-detik saat kita belajar keras, bekerja keras, tapi teman-teman kita bermain-main, bersenang-senang. Tapi belajar keras itu layak kita lakukan untuk menjalani sisa hidup dengan penuh keberhasilan dan kemenangan,” ungkap Gamal lagi.
Politisi muda dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengisahkan bagaimana ia terus mencetak prestasi internasional, dimana ia bersaing dengan banyak pemuda dari berbagai negara maju.
“Saya mengikuti seleksi program di California University. Seleksinya panjang. Saya menang di Indonesia, lalu ke Thailand. Setelah menang di Thailand, saya lolos ke Asia Tenggara. Setelah menang di Asia Tenggara, saya lolos ke California University. Saya lolos 20 besar, masuk ke 8 besar, sampai tahap akhir,” ceritanya.
Ketika di voting di Amerika, Gamal mendapat vote suara tertinggi, tapi anehnya tidak dipilih oleh Juri. Juri pilih yang lain. Akhirnya Gamal hanya mendapatkan penghargaan People Choice Award.
Setelah itu dr Gamal menghabiskan waktu mencari banyak peluang selama di negeri Paman Sam tersebut. Karena kegagalan di situ, di tahun yang sama ia dapat dukungan dari Takeda Foundation Jepang, Boehringer Ingelheim Jerman, dan lain sebagainya.
“Kenapa saya cerita ini? Karena success is going from failure to failure without lost of spirit. Keberhasilan adalah perjalanan dari 1 kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan semangat,” ujar Gamal, yang juga menyatakan pernah gagal namun tetap semangat berusaha sehingga pernah dalam 1 tahun ia mendapatkan 12 penghargaan ilmiah dari berbagai universitas ternama di Indonesia
Pengalaman tokoh Arek Malang seperti Gamal ini diharapkan turut menginspirasi generasi muda di Malang Raya untuk serius belajar, gigih dalam berjuang meraih prestasi, memperkuat tekad menjadi juara dan tidak takut pada kegagalan. Sebab dari pengalaman Gamal, terbukti bahwa kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda.
“Ada 1 pepatah Jepang yang saya sangat sukai, yaitu Nana korobi ya oki. Jatuh 7 kali, bangkit 8 kali. Kawanku semua, lihatlah kegagalan sebagai kesempatan belajar dan tumbuh,” ungkapnya. (Red2/la/wp). **
