WartaPress, DiskusiTech – UFO masih menjadi topik menarik bagi banyak kalangan, terutama yang gandrung pada teori konspirasi. Tidak sedikit yang yakin bahwa “penampakan” benda terbang misterius, tanpa suara dan getaran tapi secepat kilat bisa menghilang, adalah fenomena faktual.
UFO, seandainya nyata, para ilmuwan memprediksi mestinya menggunakan teknologi manipulasi gravitasi dengan medan listrik super kuat. Kemudian, zero-point energy: memanfaatkan fluktuasi kuantum untuk menciptakan dorongan tanpa bahan bakar alias mengambil energi dari vakum kuantum.
Sekarang, kami sajikan “diskusi” hipotesis dengan AI pintar ChatGPT, diawal dengan pertanyaan mendasar, bagaimana jika seandainya ada sebuah negara benar-benar menguasai teknologi UFO atau yang setara dengan itu? Apa dampaknya bagi peradaban manusia? Jawabannya mencengangkan.
“Teknologi UFO adalah senjata kekuasaan total,” terang AI handal tersebut. Dunia akan gempar dan banyak industri militer dan energi rontok, tumbang dalam sekejap alias ‘rungkad’ dalam istilah kekiniannya.
Jika satu negara memilikinya sendirian, dunia bisa mengalami: Unipolaritas absolut. Perang global gaya baru, atau Revolusi besar dalam struktur peradaban. Dunia akan dikendalikan satu adidaya namun dalam suasana kecemasan meluas.
Kalau sebuah negara benar-benar memiliki teknologi UFO (misalnya sejenis dengan anti-gravitasi, kecepatan hipersonik ekstrem, stealth sempurna, atau energi tak terbatas), maka ya — mereka pasti akan menjadi negara adidaya, bahkan bisa mengungguli semua negara lain secara teknologis dan militer, tambahnya.
Tapi bagaimana jika konsep UFO diterapkan sebuah negara sebagai alat pertahanan dan militer?
Jawabannya, Dominasi Militer Total. Absolut. Rajadiraja di seluruh dunia. Negara itu bisa merudal sebuah negara yang letaknya di benua lain dalam waktu yang cepat, tanpa bisa dicegat, dan tidak mampu dideteksi radar canggih.
Teknologi UFO bisa mengubah paradigma militer, ulas ChatGPT, Mobilitas global instan (tanpa perlu pangkalan asing). Sistem senjata non-konvensional (plasma, directed energy, dll). Imunitas terhadap radar dan rudal konvensional.
“Negara tersebut bisa menyerang atau mempertahankan wilayah tanpa bisa disentuh balik,” tambahnya. Ketika negara pemilik UFO menyerang negara lain maka tidak ada harapan untuk mampu membalas, alias pasrah total sambil berharap dikasihani, atau bisa menciptakan teknologi yang setara.
Bagaimana pengaruhnya terhadap ekonomi global?
Jika teknologi ini mencakup energi tak terbatas (zero-point energy atau reaktor mini), jelasnya, maka: Ketergantungan terhadap minyak, gas, dan batubara hilang. Produksi industri akan meledak karena biaya energi nyaris nol. Negara pemilik UFO itu bisa menguasai pasar global, bahkan menciptakan teknologi komersial yang tak bisa ditiru.
“Negara itu akan jadi poros kekuatan global baru,”. Negara lain akan berusaha keras menjalin aliansi atau memata-matai mereka. Bisa memaksa konsesi politik, ekonomi, dan militer dari negara lain.
Akan terjadi ketidakstabilan global, dan inilah bahayanya. Negara-negara lain bisa panik dan membentuk koalisi untuk “menyeimbangkan” kekuatan. Potensi perang pre-emptive atau sabotase sangat tinggi. Dan jika bocor, bisa terjadi perlombaan senjata UFO global. Semua negara besar akan berlomba menciptakan senjata ambisius yang setara.
Jadi, kesimpulan ChatGPT, dengan teknologi UFO, sebuah negara akan menjadi lebih dari sekadar adidaya. Tapi itu juga akan mengundang tekanan, ancaman, dan potensi perang global jika tidak dikelola secara strategis dan transparan.
Jika sebuah negara memiliki teknologi UFO maka negara tersebut akan menjadi “polisi” global tanpa perlawanan. Tapi jika muncul negara lain yang juga yang memiliki teknologi yang setara maka ancaman konflik semakin menakutkan. Untunglah, sejauh ini UFO masih berupa teori dan spekulasi. Belum dapat dibuktikan secara nyata. (chatgpt/la). **