WartaPress, Malang JATIM – Program Upgrading Satgas Pencegahan Perkawinan Anak yang diselenggarakan oleh INKLUSI di Desa Srigading, Kabupaten Malang, berlangsung dengan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Indonesia Australia Partnership Towards an Inclusive Society (INKLUSI) dalam mendorong desa-desa proaktif untuk menerapkan langkah pencegahan perkawinan anak secara sistematis.
Acara dibuka oleh Kepala Desa Srigading, yang dalam sambutannya menyoroti pentingnya evaluasi dan aksi nyata dalam mencegah perkawinan anak. “Apabila terjadi kenaikan signifikan pada tingkat perkawinan anak, tentu ada yang salah dalam pelaksanaannya. Kami berharap desa-desa lain dapat mengikuti jejak Desa Wonorejo yang sudah menerbitkan peraturan desa terkait hal ini,” tegasnya. Ia juga mengungkapkan bahwa Desa Srigading sedang dalam proses menyusun peraturan desa untuk mendukung upaya pencegahan tersebut.
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Fatayat, Muslimat, Karang Taruna, tokoh perempuan, PKK, Ansor, Banser, Ketua TP PKK, pemerintah Desa Srigading, pemerintah Desa Dengkol, serta tim lokal. Para peserta memulai sesi pelatihan dengan memperkenalkan diri, menciptakan suasana yang lebih akrab dan kolaboratif.
Materi inti disampaikan oleh Ustadzah U. Laila Sa’adah, S.Psi., M.Pd., yang menjelaskan strategi Upgrading Satgas Pencegahan Perkawinan Anak secara mendalam. Pendekatan partisipatif yang diterapkan oleh Ustadzah Laila membuka ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman serta mendiskusikan tantangan dan solusi yang dihadapi di lapangan. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Sebagai inisiator program ini, INKLUSI berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas Satgas dalam menjalankan tugas mereka, mempercepat penerapan kebijakan di desa, serta mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari praktik perkawinan anak. ***
Pewarta: Syaifudin Zuhri, S.Pd