WartaPressCom, Lamongan JATIM – Pucuk pimpinan Universitas Islam Lamongan (Unisla) kini berganti, sesuai aturan telah ditetapkan seorang Penjabat (Pj), yang harus menggantikan sementara jabatan Rektor yang masa periode jabatannya telah berakhir.
Pelantikan Pj Rektor Unisla telah tuntas dilaksanakan pada Rabu kemarin (5/4/23). Meskipun sempat diwarnai reaksi penolakan dari sejumlah mahasiswa, namun prosesi tetap berjalan lancar, dengan AKBP (Purn) Dr. Dody Eko Wijayanto, S.H., M.Hum, resmi dikukuhkan sebagai Pj. Rektor Unisla.
Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri, Ir. H. Wardoyo, MMA, mengungkapkan kepada media, bahwa pengangkatan Pj Rektor Unisla dilakukan untuk menjaga kekosongan kursi yang telah habis. Sedangkan menanggapi protes dan demo penolakan, ia menganggap sebagai hal biasa.
“Masa jabatan rektor sebelumnya Bambang Eko Muljono berakhir 1 April itu pun sudah ada penambahan 1 tahun, jadi sudah seharusnya diganti,” jelas Wardoyo.
Sementara itu Pj Rektor Unisla Dr. Dody Eko Wijayanto menyatakan akan mengikuti aturan yang ada dan melakukan pendekatan secara dialektik kepada pihak-pihak yang menolak, termasuk para dosen.
“Tetap kita dekati, beda pendapat kan wajar yang penting kan kita taat aturan dan ketentuan, kita kan ada Undang-Undang yang mengatur tentang pendidikan tentang sistem pendidikan nasional atau statuta kampus itu, menjadi dasar utama,” kata Dody.
Universitas Islam Lamongan (UNISLA) merupakan salah satu kampus swasta terbesar di Jawa Timur. Pendirian kampus ini diprakarsai oleh para tokoh pendidikan dan Kyai NU seperti Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor, S.H, Prof.Dr. Ir. H. Hasan Bisri, Drs. H. Sujono, M.Ag, bersama-sama dengan tokoh penting lainnya yang sevisi.
Kini, kampus Unisla menorehkan berbagai catatan gemilang, antara lain meraih penghargaan peringkat ke empat pada kategori perguruan tinggi terbaik dari 258 Perguruan Tinggi di lingkungan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). Penghargaan ini terima dari ketua umum LPTNU PBNU, Prof Mohammad Nasir, SE, MAk, PhD.
Menerapkan konsep Kampus Terpadu, dengan lahan seluas lebih dari 12 hektar, kampus UNISLA dirancang untuk menyatukan orang, tempat, dan program yang mendukung tumbuhnya interaksi yang positif baik di dalam maupun di luar kelas.
UNISLA terus mengembangkan sayap pendidikannya, seperti telah membangun gedung kampus II di Paciran (Kawasan utara) Lamongan dan Grand Design kampus III di Sambeng (Kawasan selatan) Lamongan serta adanya fasilitas lengkap pendukung di kampus utama yang berlokasi di wilayah strategis di Kota Lamongan. (Ed/lam/wp). **
