Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Nasional

HSI: Kehadiran Jokowi buktikan keamanan di Papua kondusif

263
×

HSI: Kehadiran Jokowi buktikan keamanan di Papua kondusif

Sebarkan artikel ini

WartaPress, Nasional – Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Dr. Rasminto, menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian penuh terhadap pemerataan pembangunan. Ini seperti kunjungan kerja (kunker) ke Papua yang mencapai 17 kali sejak memimpin pada 2014.

“Hal tersebut kembali membuktikan komitmen Presiden Jokowi mengubah pola pembangunan Jawasentris menjadi Indonesiasentris. Sebab, kehadiran Presiden Jokowi ke daerah dipastikan bukan hanya meninjau, tetapi disertai agenda pembangunan, baik infrastruktur fisik maupun SDM,” katanya dalam keterangannya, Selasa (11/7).

Baca Juga:  Menparekraf gandeng Kadin DKI Jakarta ciptakan 4,4 jt lapangan kerja tahun 2024

Rasminto melanjutkan, kedatangan Presiden Jokowi ke Papua juga menunjukkan situasi dan keamanan di “Bumi Cenderawasih” masih kondusif dan stabil. Adanya kasus penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tidak berdampak serius terhadap aktivitas masyarakat.

“Memang kasus itu menyedot perhatian publik, pemerintah juga memberikan atensi khusus karena melibatkan WNA dan bisa berdampak terhadap reputasi Indonesia di kancah global. Namun, bukan berarti mengancam keamanan di Papua secara umum. Buktinya, masyarakat masih bisa beraktivitas normal bahkan Presiden Jokowi menyempatkan berkunjung,” tuturnya.

Baca Juga:  Ketum Golkar Airlangga Hartanto Mundur, Direktur Eksekutif HSI: Sikap Negarawan

“Karena keamanan di Papua stabil dan diperkuat dengan kehadiran Presiden Jokowi baru-baru ini, diharapkan menjadi sinyal positif, termasuk investasi. Sehingga, daerah-daerah di Papua dapat lebih maju ke depannya,” sambung Rasminto.

Dosen Universitas Islam 45 Bekasi (Unisma) ini mengakui bahwa masih banyak persoalan yang terjadi di Papua dan mengancam menganggu tercapainya program nasional, seperti pengentasan stunting. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Bumi Cenderawasih tergolong tinggi, Provinsi Papua 34,6% dan Papua Barat 30%.

Baca Juga:  Terkait Kebakaran Terminal BBM Plumpang, Presiden Himbau Keselamatan Masyarakat yang Utama

Kendati demikian, menurut Rasminto, pemerintah terus berupaya menekan prevalensi stunting melalui politik anggaran dan berbagai program lintas kementerian/lembaga. Diharapkan pemerintah daerah (pemda) setempat juga memiliki komitmen dan visi yang sama.

“Persoalan stunting ini tidak bisa hanya dilakukan pemerintah pusat. Pemda juga harus proaktif melakukan berbagai percepatan. Swasta juga harus terlibat,” tandasnya. (Red2/aak/wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *