WP, Kota Tangerang – Menjelang Perhelatan Pilkada Serentak Se Indonesia menjadi sebuah pesta demokrasi yang meriah, namun dalam tahapan proses pilkada serentak tersebut tidak luput dari cara dan pola bakal calon untuk meraih suara terbanyak dalam dan perhatian dari masyarakat, melihat pilkada di kota Tangerang GMNI Kota Tangerang Menyoroti Birokrat yang memiliki keinginan untuk Maju di Pilkada Kota Tangerang ini lebih fokus mencari perhatian dan pencitraan malah tidak fokus kepada kinerja birokrat tersebut, pada akhirnya kinerja birkorat berjalan secara optimal melainkan kinerjanya dimanfaatkan menjadi alat politik menjelang pilkada
Reza Setiawan Selaku Ketua GMNI Kota Tangerang Menyayangkan adanya birokrat yang mencalonkan diri melalu pemanfaatan progran yang ada di pemerintahan, yang seharusnya program itu berjalan optimal malah progrma tersebut disnagkut pautkan menjadi kepentingan politik
“Saya beranggapan program program yang ada di pemerintahan ini sudah tidak lagi mengedepankan profesionalitas para birokrat dalam melaksankaan tugasnya terkhusus para calon walikota yang berasal dari birokrat, seharunya program ini di anggap baik malahan di sangkut pautkan ke politik ini kan sangat disayangkan ” Ucapnya, melalui keterangan tertulisnya pada media ini Rabu (26/6).
Reza Juga meminta para birokrat yang berkeinginan maju dalam kontestasi pilkada tidak menggunakan fasilitas Negara dalam cawe cawe nya untuk menarik perhatian masyarakat.
“Saya menekankan birokrat yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah di pilkada tahun ini janganlah cawe cawe menggunakan fasilitas negara, coba cawe cawenya lepas seragam pemkotnta kan biar enak dilihatnya bukan menjadi seorang birokrat melainkan sebagai calon walikota maupun wakil walikota ” Imbuhnya
Dalam hal tersebut juga Reza berharap adanya himbauan ataupun teguran PJ Walikota Kepada jajarannya untuk tidak menggunakan fasilitas negara dan bekerjalah secara optimal, maksimal dan profesional
“Ya kami berharap Pak PJ Walikota untuk dapat melakukan tindakan ataupun himbauan lah kepada bawahannya untuk lebih optimal dan profesional dalam melaksanakan kinerjanya supaya masyarakat tidak dibuat alat politik pilkada saat ini. ” Tutupnya. (Rls/wp). **