Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Release

Musisi Anggun Priambodo Rilis Album Baru, Aku Takut Cicak dan Ketinggian

75
×

Musisi Anggun Priambodo Rilis Album Baru, Aku Takut Cicak dan Ketinggian

Sebarkan artikel ini

WP, Jakarta – Setelah mini album “Anak” pada 2023, seniman dari Jakarta, Anggun Priambodo meluncurkan album “Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, dirilis oleh HFMF Records.

Menjadi mahasiswa seni rupa di IKJ (Institut Kesenian Jakarta) pada era 1990an, Anggun Priambodo mulai dikenal luas di luar kampus pada awal 2000an melalui berbagai medium karyanya. Sebagai penulis lirik dan penampil, Anggun menjadi vokalis dan merilis album band indie rock-nya, Bandempo. Anggun juga mulai aktif membuat video art dan berpameran. Bersama Henry Foundation, Anggun membentuk The Jadugar, duo sutradara video musik. Selanjutnya, melanglang lebih jauh lagi, Anggun terus aktif berpameran seni, membuat video musik, merancang clothing line, menjadi sutradara film, dan macam-macam lainnya.

Memiliki banyak saluran, Anggun kerap dapat menempatkan gagasan yang cocok
dengan medium karyanya. Dalam aneka aksi keseniannya, komposisi karya Anggun
dapat dilihat bergaya, humoris, polos, kekanak-kanakan, perasa, sembrono,
sederhana, dan eksperimental. Semakin kompleks mediumnya, atau semakin
panjang durasi karyanya, biasanya semakin campur-aduk dihadirkan oleh Anggun Priambodo.

Baca Juga:  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menggelar Wonder Voice of Indonesia 2023

“Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, album debut Anggun Priambodo yang dirilis tahun ini, berisi delapan komposisi.
Album dimulai dengan “Negosiasi”. Musik elektronik minimalis, sound serasa
dimainkan Kraftwerk, bertemu dengan spoken word dari Anggun. Negosiasi akan selalu terjadi, setiap waktu, setiap hari. Kita ke luar rumah, sudah pasti akan bertemu negosiasi. Di rumah sendirian saja sudah akan ada negosiasi; negosiasi dengan diri sendiri. Negosiasi menuju sebuah tujuan bersama. Tanpa kita sadari, sedari kecil kita sudah belajar, diajari untuk bernegosiasi: pada bapak, pada ibu, pada mbak, pada adik dan kakak. Lalu kita bertemu dengan dunia sekolahan… wah, apa lagi itu? Kita bertemu dengan teman yang hanya kita temui di sekolah saja, di dalam kelas, lalu kita mengenal dengan guru yang selalu mengajari ini dan itu. Kita ternyata sudah bernegosiasi sedari dini.

Baca Juga:  Indonesia Event Management Summit 2023 dibuka oleh Menparekraf RI – Sandiaga Uno

“Seperti ingin membuat sebuah audio manual tentang hal yang penting: negosiasi,” ungkap Anggun tentang lagu ini.

Lagu kedua adalah hard bop agresif tapi gemas berjudul, “Menangkapnya”. Lirik
bercerita tentang seorang teman yang rela membohongi, berbuat curang demi
kepentingan pribadi.

“Saya suka sekali dengan pukulan drum dan betotan contrabass-nya, jazzy tapi
urakan,” jelas Anggun.

Lagu ketiga, “Keselamatan Kucing Adalah No.1”, adalah musik ilustratif yang
mengiringi laporan kepada petugas damkar meminta untuk menyelamatkan seekor kucing liar yang terpelosok jatuh di pekarangan belakang rumah. Kemudian Anggun bernyanyi kepada kucing untuk makan dulu, menenangkan diri, dan tidak stres. Tak lupa Anggun berterima kasih kepada Pak Damkar.

Lagu keempat, “Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, berisi obrolan jenaka Anggun
dengan vokalis perempuan Tanya Ditaputri; saling memperkenalkan diri hingga
menanyakan ketakutan masing-masing, bersama musik alternative/indie dance.
Selanjutnya, hadir “Sumber Daya Gambar 1”. Pengaruh hip hop, antara lain
kegemaran Anggun pada Beastie Boys dan Digable Planets, menemani petikan
percakapan Anggun dalam pertemuan-pertemuan ketika menjadi kurator untuk
pameran seni grafis Syaiful Ardianto.

Baca Juga:  Komitmen Lintas Agama dalam Pencegahan Perkawinan Anak di Desa Wonorejo, Poncokusumo

Lagu berikutnya, Anggun bernyanyi mengungkapkan rasa hatinya saat baru saja berulang tahun. Musik menghentak!
Suka duka album ditutup dengan menghadirkan kembali dokumentasi percakapan seni rupa bersama Syaiful Ardianto dalam “Sumber Daya Gambar 2”. Akhirnya, perjalanan audio pun tamat, ditutup tepuk tangan yang tak terlalu riuh, bersahaja.

“Aku Takut Cicak dan Ketinggian” diproduseri oleh Dwi Pramono dan Anggun
Priambodo. Semua komposisi musik oleh Dwi, sementara Anggun menulis lirik. (Rls). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *