Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
Warta Muda

Saras Komunitas Milenial Mbois Bilang Dualisme KNPI Kabupaten Malang “Bonus Demokrasi”

404
×

Saras Komunitas Milenial Mbois Bilang Dualisme KNPI Kabupaten Malang “Bonus Demokrasi”

Sebarkan artikel ini

Sebut dinamika KNPI Kabupaten Malang dapat jadi teladan nasional

WartaPress, Malang JATIM – Adanya dualisme KNPI Kabupaten Malang, yaitu kubu Ketum Haris Pertama di bawah Ketua Husnul Hakim dan kubu Ketum M. Ryano Panjaitan di bawah nahkoda Ketua Zulham, mendapat tanggapan beragam.

Kali ini apresiasi positif datang dari inisiator Komunitas Milenial Mbois, Pita Puspita Saraswati. Cewek yang juga aktif di Kolaborasi Gen-Z Indonesia ini menilai status dualisme itu tidak selamanya buruk sepanjang dipahami sebagai bagian dari dinamika, bukan konflik.

Baca Juga:  Haris KNPI dan Ratusan Aktivis akan Jemput Pembebasan AU, Serukan Lawan Persekusi Politik

“Ibarat kereta api, beda gerbong tapi satu rangkaian potensi pemuda yang tujuannya sama. Nggak ada sekat, masing-masing dapat saling berinteraksi. Iya kan?” kata mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta yang kerab disapa Saras ini, pada Selasa (20/6/23).

Menurutnya, cara pemuda di KNPI menjaga teladan berorganisasi adalah dengan saling pengertian dan menghargai satu sama lain. Masing-masing dapat membudayakan sinergi dan kolaborasi sebagai salah satu bentuk gotong royong di era milenial dan gen-Z ini.

Baca Juga:  Garuda Merah Putih Republik Indonesia Adakan Giat Pemuda Berkebun di Boven Digoel

Saat ditanya bagaimana kondisi pasca Musda KNPI Husnul, Saras yakin sudah clear dan tidak ada masalah, “kan sudah ada pernyataan di media kalau semua pihak saling menjaga hubungan baik,” jawabnya.

Sebagai pemudi asli Kabupaten Malang, Saras mengaku ikut bangga dengan cara pemuda menyikapi dualisme wadah berhimpun OKP terbesar di Kabupaten Malang tersebut.

Dalam perjalanannya, menurut pengamatan Saras, KNPI ternyata semakin eksis dalam program untuk pemuda, partisipasi pembangunan dan masa depan.

Baca Juga:  Kolaborasi Gen-Z Indonesia: Milenialis & Generasi-Z Pemegang Obor Indonesia Emas 2045

“Mungkin KNPI daerah lain harus belajar ke Kabupaten Malang, pasti nggak ada masalah. Buat apa juga ribut karena perbedaan. Kan bisa berkompetisi dalam bentuk ide dan program. Saya sih bilangnya perbedaan itu bonus demokrasi,” tambahnya.

Pemuda Kabupaten Malang, katanya, dapat mengambil peran pada setiap sektor mulai dari ruang ide, mimbar gerakan, edukasi generasi, hingga berkarya di era digital, AI dan society 5.0 ini. (Red2/ed-wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *