WartaPress, Jakarta – Kasus penganiayaan karyawan oleh GSH anak pemilik toko roti di Cakung Jakarta Timur akhirnya semakin terang. Pelaku sudah tersangka, polisi gerak cepat mengejarnya, setekah sebelumnya viral di media sosial. Selain memukul pria itu juga menghina dan mengklaim dirinya kebal hukum.
Kasus ini diviralkan warganet dan polisi turun tangan. Pelakunya yang sebelumnya kabur akhirnya keciduk di sebuah hotel di daerah Sukabumi. Ia akan segera menghadapi proses hukum dan akan jadi sasaran publikasi media.
“Alhamdulilah sudah ditangkap oleh tim jatanras ditreskrimum PMJ @Jatanraspoldamj dan Satreskrim Polrestro Jaktim. Selamat untuk tim 🙏🙏🇮🇩🇮🇩” ungkap @ahriesonta pada Senin.
Hari ini diberitakan, Polisi menangkap anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, yang berinisial GSH terkait aksi dugaan penganiayaan terhadap karyawannya, seorang wanita berinisial D.
“Iya, pelaku sudah diamankan di Polrestro Jaktim,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Senin (16/12).
Sebelumnya ramai diberitakan kasus ini. D selaku korbanmengaku penganiayaan sudah terjadi berulang kali hingga dirinya memutuskan melapor ke polisi. Bukannya takut, tutur dia, pelaku justru berkata korban tidak bisa memenjarakan dirinya.
“Sebelum kejadian ini saya pernah dilempar meja, tapi tidak mengenai saya dan saya dikatain babu dan orang miskin, dia merendahkan saya dan keluarga saya. Dia juga sempat ngomong ‘orang miskin kaya lu enggak bakal bisa masukin gua ke penjara, gua kebal hukum’,” Cerita D.
Pelaku disebut kembali melakukan aksi arogannya beberapa hari kemudian. Saat itu, pelaku meminta D mengantarkan pesanan makanan ke kamarnya. Namun, D menolak lantaran tengah bekerja dan juga hal tersebut bukan bagian dari tugasnya.
Pria itu lantas mengamuk hingga melakukan penganiayaan. D dilempar menggunakan beberapa barang termasuk kursi hingga membuat kepala korban bocor dan berdarah. “Akhirnya setelah saya tolak berkali-kali dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin bank, dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya,” kata korban.
Bahkan, saat korban mau ambil tas dan HP, ia masih dilempari lagi pakai kursi berkali-kali akhirnya ia kabur dan terpojok tidak bisa ke mana-mana. Kasus ini sudah lama dilaporkan, namun pelaku baru ditetapkan sebagai tersangka setelah ada tekanan masyarakat melalui media dan medsos. (Red2/wp). **