WartaPress, WargaNET – Dunia maya masih diguncang berbagai dugaan skandal oknum petinggi instansi perpajakan, terkait gaya hidup mewah, harta kekayaan yang janggal dan dugaan pencucian uang dalam jumlah yang fantastis.
Itu belum reda, kini sebuah akun Twitter @PartaiSocmed, yang memiliki followers lebih dari 295 ribu pengikut, membongkar modus operandi para “mafia cukai rokok”, ditengah kebijakan kenaikan harga cukai, mereka justru panen raya, tapi dengan cara culas dan merugikan negara.
DUGAAN MANIPULASI CUKAI ROKOK DAN PERAN OKNUM BEA CUKAI
*sebuah thread*, tulis akun Twitter @PartaiSocmed, pada Sabtu (11/3/2023).
Menurutnya, bicara tentang kenaikan pendapatan negara dari cukai rokok ini sebenarnya bisa dimaksimalkan bahkan tanpa menaikkan cukai rokok apalagi dengan dinaikkan. Kuncinya adalah para pegawai @beacukaiRI bekerja secara jujur dan amanah.
“Yg sering jadi masalah adalah adanya oknum2 Bea Cukai yg cuma galak terhadap pengusaha rokok kecil tapi melempem bahkan terindikasi bekerja sama dengan pemain rokok besar yg nakal.” Lanjut akun @PartaiSocmed.
Ia memberikan contoh modus “halus” yang digunakan para manipulator tersebut. Mereka, bukan lagi jual rokok tanpa cukai tapi menggunakan cukai rokok SKT (Sigaret Kretek Tangan) yg jauh lebih murah, untuk rokok SKM (Sigaret Kretek Mesin) produksinya.
Untuk diketahui, SKM: Sigaret yg proses produksinya seluruhnya, atau sebagian menggunakan mesin. Sementara SKT: Sigaret yg seluruh proses produksinya tanpa menggunakan mesin.
Perbedaan tampilan cukai SKT dan SKM: kertas cukai SKT memanjang dan karenanya ditempel di pinggir kemasan, sedangkan kertas cukai SKM tidak panjang dan biasanya ditempel di badan (belakang) kemasan.
“Mengenai harga cukai rokok terdapat perbedaan yg menyolok antara SKM dan SKT. SKM 600 perbatang sedangkan untuk SKT cuma 120 perbatang. Nah disparitas harga inilah yg memunculkan peluang kerja sama yg saling menguntungkan antara pengusaha dan oknum Bea Cukai tp merugikan negara,” beber akun @PartaiSocmed.
Ia lalu membuatkan gambaran detail kalkulasi, betapa besar potensi kerugian negara dari praktek manipulasi cukai ini:
“Mari kita hitung dr sisi kerugian negara. Permainannya spt ini:
Sekali kirim 1 fuso bisa 200 karton
Dengan perhitungan seharusnya:
Jika resmi harga per btg 600 x 20btg
12.000 cukai resmi belum ppn
12.000 x 800bungkus (1karton)= 9.600.000
9.600.000 x 200 = 1.920.000.000,”
Permainan mereka disini menggunakan pita SKT (kretek tangan)
12 x 120 per batang = 1.440
1.440 x 800 = 1.152.000
1.152.000 x 200 = 230.000.000
dari satu kali kirim, negara harusnya mendapatkan 1.9M, disini hanya dapat 230Jt,” tulisnya.
Praktek culas semacam itu, katanya, bisa berjalan hanya karena adanya oknum pegawai dari instansi berwenang yang kongkalikong dengan pengusaha rokok yang tidak jujur.
“Sebab jujur2an saja pabrik rokok kecil yg tidak ikut permainan ini pasti akan mati jika mengikuti aturan cukai yg benar. Akibat kenaikan cukai rokok yg gila2an mereka dipaksa ikut dalam permainan atau gulung tikar. Yg tersisa hanyalah pabrik2 rokok raksasa atau yg mau main cukai,” lanjutnya.
Saat ini ditulis, utas @PartaiSocmed mendapat respon luas warganet, dilike 7.000 like dan retweet lebih dari 2.300 kali. Utas tersebut diperkirakan akan terus direspon dan mendapatkan perhatian luas masyarakat netizen. **
