Scroll ke bawah untuk membaca
Example floating
Example floating
BeritaLayanan Publik

Cegah Stunting, Novita Hardini, Dukung Generasi Trenggalek yang Sehat dan Sukses

226
×

Cegah Stunting, Novita Hardini, Dukung Generasi Trenggalek yang Sehat dan Sukses

Sebarkan artikel ini

Safari Ramadan di Masjid Pancasila, Ketua TP PKK Kab. Trenggalek juga jelaskan pentingnya sinergi mencegah stunting, dan pola hidup sehat untuk anak

WartaPress, Warta Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ambil bagian dalam mencegah stunting, dalam rangka memutus rantai kemiskinan, dan agar generasi masa depan Trenggalek dapat hidup layak, menjadi bagian dari generasi Indonesia Emas 2045.

Disampaikan melalui Prokopim Trenggalek, saat menghadiri kegiatan Safari Ramadan di Masjid Pancasila, Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek menyampaikan upaya pemerintah mencegah stunting salah satunya ditujukan agar kemiskinan itu tidak menurun.

Banyak terjadi orang tua yang miskin menurunkan kemiskinannya kepada anak-anak. Kondisi ini yang ingin coba dicegah oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE. Menurutnya dengan sehat dan tidak stunting anak bisa meraih kesuksesan dewasa nantinya.

Baca Juga:  PP GP Ansor 2024-2029 Resmi Dilantik, Ini Nama Pengurus Inti dan Jajaran Penasehat

Salah satu upaya mencegah stunting penggiat perempuan anak, disabilitas dan kelompok rentan ini menggagas program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita. Dalam program ini, istri Bupati Trenggalek itu berbagi resep masakan yang sehat dan disukai anak. Tidak pelit ilmu, Novita dan Pokja PKK berharap apa yang dilakukannya bisa bermanfaat bagi warganya. Saya titip, ucap ibu 3 anak itu

Baca Juga:  Pose Para Biduan Hits Memakai Busana Hijab, Jihan Serasi Yeni Inka Bikin Pangling

“Jangan pernah lelah merawat anak. Pedomannya anak jangan hanya asal kenyang, tapi harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna,” menyampaikan pesannyapesannya, (4/4/23).

“Kemiskinan itu lebih sering menurun kepada anak cucunya. Ini yang coba kita cegah dengan menekan angka stunting. Dengan sehat harapannya nanti, anak dapat meraih kesuksesan dan bisa merubah hidup keluarga,” imbuh Novita Hardini.

Kebiasaan orang tua cenderung memberikan makanan pabrikan kepada anak ketika mogok makan juga disinggung perempuan cantik itu. Menurutnya mie instan, sosis dan yang lainnya merupakan bahan makanan yang membutuhkan ultra proses saat dicerna sehingga tidak baik untuk tumbuh kembang anak. Kebiasaan seperti ini diharapkan bisa ditinggalkan dan lebih memilih makanan yang sehat dan bergizi, seperti halnya sayur dan ikan.

Baca Juga:  Audiensi dengan Rektor, IKA UB Malang Raya Siap Membangun Sinergi dan Kolaborasi

Apalagi kandungan gizi pada ikan tidak kalah dengan daging. Kemudian harganya juga terjangkau. Lebih-lebih banyak dijumpai di Kecamatan Watulimo yang berada di Pesisir Pantai Selatan Jawa.

“Kalau anak tidak mau makan makanan bergizi, itu tantangan bagi ibu untuk selalu berkreasi sehingga anak mau makan makanan yang bergizi,” tandasnya. (ProkopimTrenggalek/wp). **

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *